Liputan6.com, Jakarta - Dosen Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia (UI), Panji Anugrah Permana, menilai, kehadiran Kaesang Pangarep pada Pilkada Kota Depok akan menjadi tantangan besar bagi petahana di Kota Depok.
Depok selama hampir 20 tahun dikuasai PKS. Hal itu dikarenakan selain mengandalkan mesin politik, PKS juga memanfaatkan figure atau ketokohan.
Baca Juga
“Selama ini partai lain bukan tidak mampu, tapi mungkin mereka tidak punya figur yang begitu kuat untuk mendongkrak elektabilitas dari si figur itu,” ujar Panji kepada wartawan, Senin (12/6/2023).
Advertisement
Panji menjelaskan kurangnya figur dari partai lain membuat persaingan selalu dimenangkan PKS. “Jadi ini sesuatu yang menarik kalau misalkan Kaesang jadi maju,” ucap Panji.
Panji menjelaskan, Kaesang maju pada Pilkada Kota Depok selain mempresentasikan dirinya, Kaesang akan merepresentasikan figur dari Presiden Joko Widodo. Kaesang maju pada Pilkada Kota Depok akan menjadi tawaran menarik pada partai lain seperti PDI Perjuangan, Gerindra atau partai di luar PKS.
“Ini tentu menjadi suatu hal yang menarik dan tantangan menarik juga buat PKS di Kota Depok,” jelas Panji.
Tantangan Baru
Panji mengungkapkan, PKS selama ini memimpin eksekutif karena mampu menjadi pemenang di Kota Depok beberapa periode. Dengan hadirnya Kaesang, akan menjadi tantangan baru untuk PKS pada Pilkada Kota Depok 2024.
“Kita tahu periode ke depan ini kan akan dimulai dengan Pilkada Depok tanpa petahana,” ungkap Panji.
Tanpa menyampingkan Wakil Wali Kota Depok saat ini, Imam Budi Hartono yang merupakan kader PKS, partai tersebut belum mengeluarkan pernyataan pada Pilkada Kota Depok 2024, akan mengusung Imam Budi Hartono kembali atau tidak.
“Apakah Wakil Wali Kota Depok yang dari PKS akan running, kita enggak tahu apakah sudah disiapkan oleh PKS,” ucap Panji.
Panji menuturkan, konteks Pilkada Kota Depok 2024 tanpa petahana akan memungkinkan situasi lebih mencair pada persaingan.
“Kompetisi Pilkada tanpa pertahanan itu akan memungkinkan situasi yang lebih cair dalam konteks persaingan ya,” pungkas Panji.
Advertisement