Liputan6.com, Surabaya: Setelah melakukan penelitian selama 16 tahun, Heru Suwaridi akhirnya berhasil mengganti bahan bakar sepeda motornya dengan minyak tanah. Bahkan, baru-baru ini Heru juga berhasil mengemudikan kendaraan itu sambil menghadap ke belakang. Atraksi ini membuktikan, minyak tanah tidak mempengaruhi kestabilan kendaraan.
Ide mengganti bahan bakar bensin dengan minyak tanah itu berawal dari keprihatinan Heru. Pegawai negeri ini merasa keuangannya terbatas, tak mampu mengongkosi kegemarannya mengendarai motor. Rasa prihatin itu menimbulkan ide kreatif. Heru lalu berupaya menemukan alternatif bahan bakar yang lebih murah bagi motornya.
Penelitian dan kegiatan bongkar pasang mesin motor kesayangannya itu berlangsung selama 16 tahun. Akhirnya, Heru mendapatkan jalan untuk mewujudkan hasrat itu. Ia menyimpulkan, perubahan bahan bakar dapat dilakukan dengan cara mengubah sistem pembakaran, yakni dengan membuat saluran udara yang lebih leluasa pada karburator motornya.
Hasilnya cukup mengejutkan, motornya memang dapat bergerak normal seperti layaknya motor berbahan bakar bensin. Keberhasilan itu menimbulkan keinginan baru bagi Heru. Ia kemudian ingin mendapatkan sponsor yang siap memproduksi penemuannya ini secara massal.
Namun, beberapa orang sempat mencela penemuan Heru ini. Mereka mengatakan, bahan bakar minyak tanah dapat mempengaruhi kecepatan dan keseimbangan mesin kendaraan. Hal itu lah yang kemudian mendorong Heru beratraksi.
Nyatanya, sepeda motor minyak tanah tetap stabil kendati dinaiki secara tidak lazim. Keberhasilan atraksi ini lalu menimbulkan hasrat lain lagi. Heru, pengendara motor pertama di Indonesia yang berkendara sambil menghadap ke belakang ini sekarang ingin mencatatkan diri pada Museum Rekor Indonesia.(HFS/Hasan Sentot dan Joko Sulistiobudi)
Ide mengganti bahan bakar bensin dengan minyak tanah itu berawal dari keprihatinan Heru. Pegawai negeri ini merasa keuangannya terbatas, tak mampu mengongkosi kegemarannya mengendarai motor. Rasa prihatin itu menimbulkan ide kreatif. Heru lalu berupaya menemukan alternatif bahan bakar yang lebih murah bagi motornya.
Penelitian dan kegiatan bongkar pasang mesin motor kesayangannya itu berlangsung selama 16 tahun. Akhirnya, Heru mendapatkan jalan untuk mewujudkan hasrat itu. Ia menyimpulkan, perubahan bahan bakar dapat dilakukan dengan cara mengubah sistem pembakaran, yakni dengan membuat saluran udara yang lebih leluasa pada karburator motornya.
Hasilnya cukup mengejutkan, motornya memang dapat bergerak normal seperti layaknya motor berbahan bakar bensin. Keberhasilan itu menimbulkan keinginan baru bagi Heru. Ia kemudian ingin mendapatkan sponsor yang siap memproduksi penemuannya ini secara massal.
Namun, beberapa orang sempat mencela penemuan Heru ini. Mereka mengatakan, bahan bakar minyak tanah dapat mempengaruhi kecepatan dan keseimbangan mesin kendaraan. Hal itu lah yang kemudian mendorong Heru beratraksi.
Nyatanya, sepeda motor minyak tanah tetap stabil kendati dinaiki secara tidak lazim. Keberhasilan atraksi ini lalu menimbulkan hasrat lain lagi. Heru, pengendara motor pertama di Indonesia yang berkendara sambil menghadap ke belakang ini sekarang ingin mencatatkan diri pada Museum Rekor Indonesia.(HFS/Hasan Sentot dan Joko Sulistiobudi)