Liputan6.com, Jakarta - Gempa mengguncang Cirebon dan sekitarnya pada Kamis 15 Juni 2023. Rentetan gempa Cirebon tersebut berlangsung sejak Kamis pagi dengan magnitudo yang bervariasi.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan, ada empat gempa Cirebon yang ditentukan parameternya. Yaitu:
Baca Juga
- Gempa Mag:2.9, 15-Jun-23 06:20:20 WIB, Lok:6.78 LS - 108.62 BT (11 km Tenggara KOTA-CIREBON-JABAR), Kedlmn: 5 Km, dirasakan Di Kota Cirebon II MMI
- Gempa Mag:3.2, 15-Jun-23 07:25:19 WIB, Lok:6.79 LS - 108.62 BT (11 km Tenggara KOTA-CIREBON-JABAR), Kedlmn: 7 Km, dirasakan Di Kota Cirebon III MMI. Di Palimanan II MMI
- Gempa Mag:2.5, 15-Jun-23 07:37:29 WIB, Lok:6.82 LS - 108.62 BT (14 km Tenggara KOTA-CIREBON-JABAR), Kedlmn: 7 Km
- Gempa Mag:2.9, 15-Jun-23 16:06:57 WIB, Lok:6.80 LS - 108.62 BT (12 km Tenggara KOTA-CIREBON-JABAR), Kedlmn: 10 Km, dirasakan Di Kota Cirebon, Sindang Pancuran, dan Karangsambung II MMI
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal yang diduga akibat aktivitas Sesar Cirebon," kata dia kepada wartawan, Jumat (16/6/2023).
Advertisement
Dia mengungkapkan, terkait adanya laporan warga yang mengatakan bahwa gempa ini menimbulkan suara dentuman,menurutnya sangat mungkin terjadi. Karena pusat gempanya yang dangkal.
"Adanya proses deformasi batuan bawah permukaan secara tiba-tiba di kedalaman dangkal memang dapat memicu munculnya suara dentuman. Bebarapa kasus gempa dangkal yang terjadi diberbagai daerah juga memicu munculnya suara dentuman," terang dia.
Cirebon Daerah Rawan Gempa
Daryono mengungkapkan, berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap) dan laporan masyarakat, gempa ini menimbulkan guncangan di Cirebon dan sekitarnya dengan skala intensitas II MMI dengan diskripsi getaran dirasakan oleh warga, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat rentetan gempa tersebut," ujar dia.
Daryono menerangankan, Cirebon memang termasuk daerah rawan gempa. BMKG mencatat setidaknya Cirebon sudah mengalami gempa merusak sebanyak 4 kali, yaitu:
- Gempa Cirebon pada 16 Oktober 1847 intensitas VII MMI menyebabkan lebih dari 200 rumah rusak
- Gempa Cirebon pada 30 November 1853 intensitas VI MMI menyebabkan banyak rumah rusak.
- Gempa Cirebon pada 16 Juni 1971 menyebabkan beberapa rumah rusak.
- Gempa Cirebon Magnitudo 4,2 pada 11 Desember 2020 menyebabkan 25 rumah rusak.
Advertisement
Yang Dilakukan Kala Terjadi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum Terjadi Gempa
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
- Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa
- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa.