Liputan6.com, Jakarta - Partai NasDem mempersilahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian. NasDem meyakini Syahrul tidak akan melarikan diri.
Diketahui, hari ini rencananya Syahrul akan diperiksa KPK. Tetapi ia meminta dijadwalkan ulang karena sedang berada di agenda Menteri Pertanian G20 di India.
Baca Juga
"Menteri pertanian juga tidak pergi atau tidak menghindarkan, hanya meminta waktu untuk penundaan karena berkaitan dengan jadwal acara kenegaraan," ujar Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem Dedy Ramanta di Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Advertisement
NasDem menyerahkan kepada penegak hukum memproses hukum bila ada yang dianggap sesuai di Kementerian Pertanian. Bagi NasDem, pemanggilan Syahrul sebagai saksi di KPK merupakan proses hukum yang biasa.
"Jadi, bagi NasDem tentu saja hal itu dianggap sebagai peristiwa yang biasa saja, karena namanya juga dugaan, dipanggil, semua warga negara juga bisa dipanggil oleh penegak hukum," ujar Dedy.
Sementara ini, NasDem optimis Syahrul tidak ada urusan hukum. Untuk itu pula, NasDem mendukung Syahrul supaya menghadiri pemanggilan di KPK.
"Dari aspek partai tentu saja kami prihatin kalau andaikan itu benar. Tapi kami optimis bahwa apa yang terjadi sekarang dalam hal ini partai NasDem menduga gak ada problem yang serius kok. Kami dan meminta pak Syahrul Yasin Limpo juga untuk datang di KPK," ujar Dedy.
Berharap Pemanggilan Bukan Hal Politis
NasDem belum mendengar informasi Syahrul segera menjadi tersangka. Menurut Dedy, informasi yang beredar hanya dugaan semata.
"Belum, belum tahu, belum tahu. Kalau di media sosial aja kita dugaan-dugaan dan hari-hari ini bagi partai Nasdem begitu yah dianggap sebagai sebuah peristiwa yang jadi biasa kita, gitu loh. Gak menjadi konsen bahwa kemudian itu kita harus menyiapkan segala macam enggak," jelas Dedy.
NasDem pun berharap pemanggilan Syahrul bukan hal yang politis. "Kami berharap yah bahwa itu bukan margin of teror. Jadi kalau survei tadi kan margin of error, kami berharap dalam pemilu 2024 tidak ada margin of teror," ujar Dedy.
Sampai saat ini, DPP NasDem belum secara resmi memanggil Syahrul untuk klarifikasi terkait dugaan kasus di Kementerian Pertanian.
"Belum, secara resmi. Karena acara-acara kemarin acara-acara biasa pak menteri sebagai anggota Dewan Pakar," jelas Dedy.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement