Sukses

Imigrasi Bandara Soetta Tunda Keberangkatan 2.486 WNI ke Luar Negeri

Sebanyak 2.486 WNI ditunda keberangkatannya ke luar negeri oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta. Jumlah tersebut terjadi pada periode 1 Januari hingga 15 Juni 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 2.486 WNI ditunda keberangkatannya ke luar negeri oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta. Jumlah tersebut terjadi pada periode 1 Januari hingga 15 Juni 2023.

Penundaan keberangkatan dilakukan terhadap warga negara Indonesia yang hendak pergi ke luar negeri melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Muhammad Tito Andrianto, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta mengungkapkan, alasan penundaan keberangkatan adalah dugaan terkait proses kerja yang tidak sesuai prosedur.

“Dari data yang kami lakukan, 2.486 WNI yang kami tunda keberangkatannya, 2.352 di antaranya merupakan Pekerja Migran Indonesia Non Prosedural yang hendak bekerja ke luar negeri melalui proses yang tidak sesuai prosedur,” ungkap Tito.

Penundaan keberangkatan terhadap WNI yang diduga PMI Non Prosedural merupakan bentuk pengawasan keimigrasian sejalan dengan Surat Edaran Nomor IMI.2.GR.01.01-4.5890 Tahun 2021, tentang Pemberian Dokumen Perjalanan Republik Indonesia dan Keluar Wilayah Negara Republik Indonesia bagi WNI yang Akan Bekerja di Luar Negeri Sesuai Kebijakan Negara Tujuan Penempatan.

"Untuk itu, kami Imigrasi Soekarno-Hatta selalu berkoordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dalam hal penundaan keberangkatan penumpang yang diduga PMI Non Prosedural," tutur Tito.

2 dari 2 halaman

Wewenang Memeriksa Dokumen

Dari 2.486 WNI yang ditunda keberangkatannya, petugas Imigrasi memiliki wewenang untuk memeriksa Dokumen Perjalanan Republik Indonesia, melakukan wawancara, pemindaian paspor dan memeriksa apakah penumpang yang akan keluar wilayah Indonesia masuk ke dalam daftar cegah.

“Jika tidak ditemukan permasalahan dalam pemeriksaan keimigrasian, maka petugas dapat memberikan tanda keluar," ujar Tito.