Liputan6.com, Jakarta - Pada hari ini, Minggu (18/6/2023), Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani dan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu di Plataran Hutan Kota yang berada di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Keduanya bertemu empat mata selama satu jam.
Usai pertemuan, ada sejumlah hal yang disampaikan AHY. Salah satunya AHY menyebut, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani sebagai salah satu tokoh pemimpin dan politisi perempuan yang hebat. Dia pun memuji rekam jejak Puan di parlemen dan pemerintahan.
Baca Juga
"Masa depan adalah milik kita, generasi muda mbak puan adalah salah satu tokoh pemimpin politisi perempuan yang hebat, lengkap rekam jejaknya baik di parlemen maupun di pemerintahan," ujar AHY dalam konferensi pers usai bertemu Puan Maharani di Plataran Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023).
Advertisement
Menurut dia, banyak hal yang bisa didiskusikan bersama dengan Ketua DPR RI itu. AHY menuturkan, Puan banyak membagikan cerita dan pengalamannya, termasuk gagasan yang dimiliki.
"Saya berdua tadi sambil menikmati bubur di ruang Nusantara Plataran ini Banyak berbagi cerita dan jg pengalaman termasuk gagasan," ucap AHY.
Tak hanya itu, AHY mengakui bahwa hubungan Partai Demokrat dan PDI Perjuangan (PDIP) tak begitu baik selama 20 tahun terakhir.
Kendati begitu, AHY tak mau membahas panjang soal hubungan PDIP dan Partai Demokrat. Dia menyebut PDIP dan Demokrat memiliki kesamaan yakni, partai yang berkuasa selama 10 tahun dan partai oposisi.
"Bagaimana pun PDIP dan Partai Demokrat ini merupakan dua partai yang punya pengalaman sebagai the ruling party tapi juga sebagai partai oposisi. Mungkin tidak banyak yang punya pengalaman seperti itu paripurna," terang AHY.
Berikut sederet hal yang disampaikan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani dihimpun Liputan6.com:
Â
Â
1. Sebut Puan Maharani sebagai Pemimpin dan Politisi Perempuan yang Hebat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani sebagai salah satu tokoh pemimpin dan politisi perempuan yang hebat. Dia pun memuji rekam jejak Puan di parlemen dan pemerintahan.
"Masa depan adalah milik kita, generasi muda mbak puan adalah salah satu tokoh pemimpin politisi perempuan yang hebat, lengkap rekam jejaknya baik di parlemen maupun di pemerintahan," ujar AHY dalam konferensi pers usai bertemu Puan Maharani di Plataran Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023).
Menurut dia, banyak hal yang bisa didiskusikan bersama dengan Ketua DPR RI itu. AHY menuturkan, Puan banyak membagikan cerita dan pengalamannya, termasuk gagasan yang dimiliki.
"Saya berdua tadi sambil menikmati bubur di ruang Nusantara Plataran ini Banyak berbagi cerita dan jg pengalaman termasuk gagasan," ucap AHY.
AHY menyampaikan dirinya juga ikut memberikan manfaat dan juga berperan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, meski dengan latar belakang yang berbeda.
Dia menuturkan, pertemuan dengan Puan tak hanya membahas soal politik 2024, namun juga isu kebangsaan.
"Tapi sekarang adalah dunia politik yang sama. Mudah-mudahan silaturahim tadi tentu tidak hanya membicarakan politik praktis, politik pemilu 2024 tetapi banyak lagi isu kebangsaan, isu negara, dan isu rakyat yang bisa kita rajut bersama," terang AHY.
Â
Advertisement
2. Singgung Hubungan PDIP-Partai Demokrat Tak Akur Selama 20 Tahun
Selain itu, AHY mengakui bahwa hubungan Partai Demokrat dan PDI Perjuangan (PDIP) tak begitu baik selama 20 tahun terakhir.
Kendati begitu, AHY tak mau membahas panjang soal hubungan PDIP dan Partai Demokrat. Dia menyebut PDIP dan Demokrat memiliki kesamaan yakni, partai yang berkuasa selama 10 tahun dan partai oposisi.
"Bagaimana pun PDIP dan Partai Demokrat ini merupakan dua partai yang punya pengalaman sebagai the ruling party tapi juga sebagai partai oposisi. Mungkin tidak banyak yang punya pengalaman seperti itu paripurna," kata AHY.
"Namun demikian, kita juga tahu dalam kurun waktu 2 dekade terakhir ini, paling tidak dari tahun 2004 hingga tahun ini, sering kali dianggap komunikasi dan hubungan antara kedua partai belum bisa berjalan dengan sebaik yang diharapkan," sambungnya.
Menurut dia, wajar saja apabila seseorang politikus atau partai politik memiliki sikap yang berbeda. Namun, kata AHY, semua perbedaan dapat dicarikan solusi sehingga bisa tetap berhubungan baik.
"Persahabatan kami berdua, Mbak Puan Maharani yang juga selama ini berhubungan baik dengan kami sekeluarga mudah-mudahan juga menjadi bentuk yang baik bahwa segala sesuatunya bisa kita carikan solusinya, bisa dibicarakan dan walaupun sekali lagi belum selalu pasti pada posisi dan sikap yang sama," kata AHY.
Â
3. Pertemuan Politik Rekonsiliasi Partai Demokrat dan PDIP
AHY pun menyebut pertemuannya dengan Puan sebagai politik rekonsiliasi. Dia menururkan pertemun tersebut sudah lama dinantikan oleh masyarakat.
"Insya Allah untuk bangsa dan negara politik rekonsiliasi semacam ini sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia," ucap dia.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu, AHY dan Puan membahas sejumlah hal. Salah satunya, soal Pemilu 2024 dan posisi Partai Demokrat dan PDIP baik sebelum maupun sesudah Pemilu 2024.
"Mudah-mudahan silaturahim tadi tentu tidak hanya membicarakan politik praktis, politik pemilu 2024 tetapi banyak lagi isu kebangsaan, isu negara dan isu rakyat yang bisa kita rajut bersama," papar AHY.
Â
Advertisement
4. Pesan SBY Minta AHY Tak Hanya Bahas Politik Praktis saat Bertemu Puan Maharani
Kemudian, AHY mengungkapkan pesan yang disampaikan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebelum dirinya bertemu dengan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani.
AHY mengatakan, SBY memintanya tak hanya membahas soal politik praktis saat bertemu Puan Maharani.
"Pak SBY juga menitipkan semoga pertemuan ini membawa kebaikan dan keberkahan," kata AHY.
"Sekali lagi, jangan hanya pada pembahasan politik praktis, tetapi jauh dari itu karena kita ingin sama-sama punya peran yang baik untuk negeri kita," sambungnya.
AHY menceritakan SBY sempat berziarah ke makam almarhumah istrinya, Ani Yudhoyono di TMP Kalibata Jakarta, sehari sebelum bertemu Puan Maharani. Makam istri SBY itu pun berdekatan dengan makam ayah Puan, Taufiq Kiemas.
"Kemudian pesan pak SBY, kebetulan kemarin juga baru bertemu dengan saya, sama-sama ziarah kita ke TMP kebetulan pusara Almarhumah Ibu Ani tidak jauh dari pusara Almarhum Bapak Taufiq Kiemas. Beliau berdua bersahabat di masa hidupnya dan tentunya mudah-mudahan Al Fatihah di alamnya di dunianya juga tersenyum melihat kebersamaan pagi hari ini," ucap dia.
AHY menyebut, pertemuan dengan Puan melampaui dari yang diharapkan. Dia pun menegaskan pertemuan ini bukan gimmick politik.
"Dan ini menjadi sebuah catatan yang baik sehingga pertemuan ini bukan hanya sekadar gimik politik tetapi juga sesuatu yang penting dan substansial," jelas AHY.