Sukses

Pemprov DKI Siapkan Rusun Bagi Warga yang Tinggal di Kolong Tol Angke

Pemkot Jakarta Barat tengah melakukan pendataan bagi warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke.

 

Liputan6.com, Jakarta - Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum mengungkapkan, pihaknya akan menyiapkan rusun bagi warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat.

Meski demikian, kata Retno, rusun hanya diperuntukkan bagi warga yang memiliki KTP DKI Jakarta.

"Bagi warga yang ber-KTP DKI, kami siapkan rusun yang telah terbangun," kata Retno ketika dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (20/6/2023).

Retno menambahkan, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat sehingga besaran tarif dan lokasi rusun yang dipilih untuk warga 'Kota Kecil' tersebut masih didiskusikan lebih lanjut.

"Betul (lokasi rusun dan tarif masih dikoordinasikan). Saat ini sedang didata oleh pihak Wali Kota Jakarta Barat. Kami berkoordinasi dengan aparat Wali Kota Jakarta Barat," tambah Retno.

Sebelumnya, Pemkot Jakarta Barat tengah melakukan pendataan bagi warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke.

Wakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat mengatakan, jajarannya menemukan ada warga yang bukan KTP DKI tinggal di sana.

"Kita saat ini melakukan penataan. Beberapa orang ber-KTP DKI dan tidak. Pendataan itu KTP DKI dan nonDKI," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (20/6).

Dia menambahkan, pihaknya masih berkoordinasi terkait fenomena ini. Jika pendataan telah rampung dilakukan, Pemkot Jakarta Barat akan melakukan penanganan terhadap permukiman dan warga di sana.

"Tentunya kalau misalnya sudah ada, kita akan lakukan penanganan. Kita lagi koordinasikan," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Wali Kota Jakbar Diminta Turun ke Kolong Tol Angke

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto untuk turun langsung melihat permukiman di bawah kolong tol Angke 2, Jakarta Barat.

Pras menilai, wali kota tak boleh berdiam diri di kantor. Namun, harus menengok dan melihat kondisi secara langsung di lapangan.

"Ini tugas Wali Kota. Wali kota harus ada, harus turun. Tugas Wali Kota bukan di dalam kantor, tapi di lapangan. Lihat," kata Pras kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (19/6).

Sebelumnya, viral sebuah video yang menampilkan permukiman di kolong tol tersebut. Bahkan, di dalamnya, terdapat sekolah hingga musala. 

 

Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka.com