Liputan6.com, Jakarta Perjalanan Muhammad Fajri untuk melawan obesitas atau berat badan 260 kg kini berakhir sudah. Pria 27 tahun asal Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang meninggal dunia di RSCM setelah dirujuk dari RSU Kota Tangerang.
Saat proses pemindahan dari RSU Kota Tangerang ke RSCM penuh dengan perjuangan. Lantaran obesitas, Ia harus dievakuasi menggunakan forklift di rumahnya, hingga dirujuk ke RSCM Jakarta dengan menumpang truk milik Damkar Kota Tangerang.
Awal mula, kisah Fajri terkuak pada Kamis, 8 Juni 2023. Dimana tersiar kabar, bila dirinya harus dievakuasi dari dalam rumahnya, menuju RSU Kota Tangerang, lantaran obesitas yang dideritanya, sudah harus mendapatkan pertolongan medis.
Advertisement
Untuk mengevakuasi pria bernama Fajri (27) itu, petugas Damkar setempat dan juga dibantu warga, mengevakuasinya dengan cara menjebol pintu depan rumah yang dihuni Fajri bersama orangtuanya.
Setelah bagian depan berhasil dijebol, petugas yang dibantu warga, mengevakuasi Fajri dengan menggunakan mobil Forklift, untuk memindahkan Fajri dari rumah ke mobil pengangkut. Pasalnya, selain warga tidak ada yang sanggup mengangkat Fajri yang memiliki bobot lebih dari 280 kilogram itu, dia juga sudah sulit untuk bergerak.
Setelah berhasil dievakuasi, Fajri dipindahkan ke RSUD Tangerang, dengan menggunakan mobil bak terbuka, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Sementara, tetangga Fajri bercerita, bila tetangganya itu kesehariannya hanya di rumah saja. Berat badannya meningkat tajam di satu tahun terakhir.
"Kesehariannya cuma tiduran aja sih, enggak kemana-mana, soalnya sebelum dia ngedrop begini mah bisa naik motor keluar, karena ada kejadian yang membuatnya berduka, dia jadi diam di rumah saja. Makan apa cuman pesan saja, seharian tiduran saja di rumah, kayanya sudah setahunan ini,” ungkap Evi.
Berat Badan Meningkat Selama 8 Bulan Terakhir
Sementara, Direktur RSU Kota Tangerang, dr Taty Damayanti menjelaskan, bila pasien Fajri sudah mendapat perawatan di rumah sakit tersebut selama dua hari terakhir. Dari keterangan yang didapat keluarga, Fajri sebelumnya memang sudah memiliki berat badan yang berlebih dan obesitas.
“Sebelumnya itu berat badannya sudah diangka 120 Kilogram. Namun dalam kurun waktu 8 bulan terakhir, berat badannya terus bertambah, jumlah kalori yang masuk tidak seimbang dengan aktifitas tubuhnya, hingga akhirnya menyebabkan dia memiliki berat badan kurang lebih 280 kilogram,” tutur dr Taty.
Masih dari hasil interview keluarga, rumah sakit juga mendapatkan informasi, bila asupan makan Fajri juga berlebih di satu tahun terakhir. Ditambah, dia sudah tidak bisa bergerak. Aktifitas hariannya hanya dilakukan di tempat tidur. Yang akhirnya membuat kakinya mengalami infeksi.
infeksi pada kakinya diawali karena beberapa tahun lalu, Fajri pernah kecelakaan dan menderita cidera di kakinya. Ditambah obsesitas, membuat Fajri tidak bisa bergerak, kesehariannya hanya terbaring, memperparah infeksi yang terjadi pada kakinya.
Advertisement
Kerahkan 10 Dokter Spesialis
Selama dua hari dalam perawatan intensif RSU Kota Tangerang, dr Taty menjelaskan, bila pihaknya mengerahkan tim dokter yang terdiri dari 10 dokter spesialis yang diketuai oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam.
"Untuk penanganan pasien Fajri, kita membentuk tim dokter, yang terdiri dari 10 orang dokter spesialis dengan diketuai dokter penyakit dalam. Tim dokter tersebut terdiri dari 5 orang dokter penyakit dalam, sisanya merupakan dokter radiologi, dokter ahli gizi, dokter bedah, psikiatri, dan penyakit kulit,” katanya.
Untuk penanganan awal, selama dua hari mendapat perawatan intensif di RSUD Kota Tangerang, tim dokter fokus pada penanganan gizi Fajri. Selama di ruang rawat inap pun, Fajri mendapatkan oksigen dan infusan.
"Langkah awal, kami memperbaiki infeksi yang terjadi di bagian kakinya. Tunggu itu sembuh dulu, sembari kami memantau nutrisi dan gizi sebagai asupannya," kata Taty.
Dirujuk ke RSCM Menumpang Truk Damkar
Sementara pada hari ini, Jumat, 9 Juni 2023, Fajri harus dirujuk ke RSCM Jakarta. Proses pemindahan Fajri pun tak kalah dramatis, sebab, bukan ambulans yang digunakan, melainkan menggunakan truk Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Kota Tangerang, yang dimodifikasi untuk mengangkut pria bertubuh obesitas tersebut.
Maryono, Kepala BPBD Kota Tangerang mengungkapkan, pihaknya mendapat telepon dari RSU Kota Tangerang, dimana meminta tolong, untuk membantu membawa Fajri, yang sudah mendapat rujukan ke RSCM. Pasalnya, rumah sakit tak menyanggupi bila harus membawa Fajri dari RSU Kota Tangerang ke RSCM Jakarta dengan menumpang ambulans.
“Sekitar jam 3 sore dapat telepon dari RSU, kalau meminta bantuan untuk membawa Fajri ke RSCM. Lalu, jam 4 sore kita tindaklanjuti langsung bergerak ke RSU,” ungkap Maryono, saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (9/6/2023).
Menurutnya, perlu persiapan untuk membawa Fajri ke RSCM. Hingga akhirnya, dipilihlah truk Damkar yang biasa membawa logistik, kemudian dikasih kasur yang berasal dari RSU, beserta alat penunjang kesehatan. Seperti tiang selang infusan dan juga tabung oksigen.
Setelah persiapan matang, pukul 5 sore petugas Damkar yang berjumlah 7 orang sudah siaga untuk membawa Fajri. Sementara, RSU masih menunggu surat rujukan ke RSCM diterima, barulah pukul 18.30 Wib, setelah urusan administrasi rujukan selesai, petugas membawa Fajri ke RSCM.
“Ada petugas medis dari RSU yang mendampingi, juga petugas kami berjumlah 7 orang,” katanya.
Dr Taty menjelaskan, pihaknya memang harus merujuk Fajri lantaran pasien obesitas tersebut, harus mendapatkan penanganan bedah digestif dan bedah vaskular.
“Butuh bedah digestif untuk tata laksana penurunan berat badan, yakni untuk menurunkan penyerapan kalori tubuhnya. Dan bedah vaskular, karena kakinya besar membutuhkan dokter-dokter pembuluh darah juga,” kata dr Taty.
Advertisement
Meninggal Dunia di RSCM
Muhammad Fajri, pasien obesitas yang memiliki bobot 260 Kilogram, meninggal dunia, Kamis (22/6/2023).
Kabar tersebut pertama kali diterima awak media pada Kamis pagi. Fajri sudah lebih dari dua pekan menjalani perawatan di ruang isolasi dengan perlengkapan memadai seperti di ruang ICU.
Kabar duka tersebut pun dibenarkan oleh Kadis Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni.
"Iya, untuk lebih jelas masih menunggu info dari RSCM," tutur dr Dini, saat dihubungi Liputan6.com.
Untuk itu, Dinkes Tangerang dan juga Pemkot setempat, sudah bersiap dengan segala kemungkinan. Misalnya RSCM meminta bantuan untuk evakuasi jenazah ataupun pengurusan lainnya.
"Kita sudah siapkan personil jika dibutuhkan,"katanya.