Liputan6.com, Jakarta Tim Pengawas Haji DPR menemukan sejumlah masalah selama melakukan pengawasan penyelenggaraan haji di Kota Madinah. Oleh karena itu, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi meminta pemerintah sebagai penyelenggara haji segera melakukan perbaikan-perbaikan dari hasil temuan lapangan Tim Pengawas Haji DPR.
Ashabul menyebutkan bahwa ada empat poin utama yang menjadi evaluasi selama penyelenggaraan ibadah Haji di Madinah.
Baca Juga
"Ibadah haji ini kan belum berakhir, Jemaah nanti juga masih akan berbondong -bondong masuk ke Madinah untuk melakukan arbain. Tentu kita harapkan dengan evaluasi kami ini, ada perbaikan-perbaikan dari sisi catering, pemondokan, transportasi, dan kesehatan," ujar Ashabul usai rapat kerja dengan Kepala Daker Madinah dan Dubes Indonesia untuk Arab Saudi di Kantor Misi Haji Indonesia Daerah Kerja (Daker) Madinah di Arab Saudi, Kamis (22/6).
Advertisement
Dari temuan empat poin itu, Timwas berharap segera ada perbaikan lagi. "Kami Insya Allah akan selalu mengawasi dan mengawal sampai selesai penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 ini," tambahnya.
Legislator Dapil Sulsel I ini juga menjelaskan, masalah pertama menyangkut pemondokan. Ditemukan ada satu kamar yang diisi lima orang.
"Kemarin saya sudah sampaikan ada satu kamar diisi sampai lima orang, sementara harus nya tiga orang agar jemaah haji lebih nyaman," terang Ashabul.
Masalah Kesehatan
Menurut Politisi F-PAN ini, terkait masalah kesehatan, ada masalah mengenai keterbatasan tenaga medis untuk melayani jumlah pasien yang tidak berimbang antara jemaah dengan tenaga medis, kemudian ketersediaan obat-obatan juga kurang. Selain itu, ada juga kendala di transportasi untuk Jemaah Haji gelombang kedua yang diturunkan di Madinah dan makanan catering.
"Nah dari keempat poin ini memang ada sejumlah beberapa catatan, kami sudah sampaikan tadi kepada Kepala Daker Madinah dan Dubes Arab untuk Indonesia, kita saling memahami dan mengakui bahwa memang ada beberapa hal - hal yang perlu kita perbaiki kedepan. Tapi secara umum cukup bagus lah, penyelenggaraan haji di Madinah," imbuh Ashabul.
Â
(*)
Advertisement