Liputan6.com, Jakarta Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani membantah pernyataan Politikus PDIP Adian Napitupulu yang menyebut Bakal Capres Anies Baswedan akan gagal maju Pilpres 2024.
“Merupakan bentuk penggiringan opini yang menyesatkan. Bukan hanya tak benar apa yang disampaikannya, namun pernyataan ini juga secara insinuasi memandang bahwa rakyat kita tak cerdas,” kata dia pada wartawan, Senin (26/6/2023).
Baca Juga
Kamhar menyebut opini tersebut bertujuan agar operasi All Jokowi’s Men dapat terlaksana atau untuk menjegal Anies.
Advertisement
“Kita melihat gambar besarnya merupakan bagian dari operasi politik All Jokowi’s Men. Bagian dari operasi besar untuk secara sistematis menjegal pencapresan Mas Anies. Karena sedang berkuasa dan didukung penuh kekuasaan, bisa menggunakan dan mengendalikan berbagai instrumen dan sumberdaya untuk propaganda All Jokowi’s Men. Jadi lebih tepatnya peran Adian sebagai agitator,” kata dia.
Menurut Kamhar, rakyat merasakan perlambatan dan kemunduran kerja pemerintah di berbagai sektor, sehingga takyat akan cerdas dan inginkan perubahan.
“Bahkan rekan separtai Adian dengan tak berperikemanusiaan mengkorupsi dana bansos dikala rakyat sedang kesusahan diterpa pandemi global. Bersuka di atas penderitaan rakyat, bahkan memakan bangkai rakyat bangsa sendiri, karenanya rakyat menghendaki perubahan dan perbaikan. Agitasi murahan yang disampaikan Adian tak akan mendapatkan tempat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Politikus PDIP Adian Napitupulu menjelaskan bahwa ada bacapres yang suaranya akan tergerus habis.
Bacapres yang suaranya bakal tergerus ia sebut adalah Anies. “Sepertinya iya (Anies Baswedan),” kata Adian.
Denny Indrayana Dapat Info Anies Baswedan Segera Dijadikan Tersangka
Sebelumnya, Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana mengungkapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menetapkan bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, akan menjadi tersangka.
Kabar itu Denny dapatkan dari seorang anggota DPR. Menurut Denny, anggota DPR yang dia tidak sebutkan namanya mengatakan, seluruh pimpinan KPK sudah sepakat dan telah dilakukan 19 kali ekspos.
"Setelah KPK 19 kali ekspos, ini pemecah rekor, seorang anggota DPR menyampaikan, Anies segera ditersangkakan. Semua komisioner sudah sepakat," ujar Denny dalam keterangannya, Rabu (21/6/2023).
Upaya penetapan Anies menjadi tersangka menjadi bagian untuk menjegal mantan gubernur DKI Jakarta itu maju sebagai calon presiden (capres) pada pemilu 2024.
Menurut Denny, terbaca alasan pimpinan KPK era Firli cs diperpanjang satu tahun sampai 2024. Ia menuding, pimpinan KPK era saat ini ingin menyelesaikan tugasnya untuk melawan kelompok oposisi pemerintah.
"Makin terbaca, kenapa masa jabatan para pimpinan KPK diperpanjang MK satu tahun. Untuk menyelesaikan tugas memukul lawan-oposisi, dan merangkul kawan-koalisi, sesuai pesanan kuasa status quo," ujar Denny.
Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM itu berharap, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghentikan cawe-cawe untuk menjegal Anies Baswedan. Ia menilai hal tersebut malah mengundang kegaduhan yang bisa berujung pada penundaan pemilu 2024.
"Saya berharap Presiden Jokowi menghentikan cawe-cawenya, termasuk mentersangkakan dan menjegal Anies," ujar Denny.
"Kalau masih diterus-teruskan, menjadi pertanyaan apa maksud dan tujuannya? Salah satu hipotesis yang tidak terhindar terlintas di kepala saya adalah, Presiden Jokowi justru mengundang ketidakpastian dan kegaduhan, yang ujungnya menunda pemilu dan memperpanjang masa jabatannya sendiri. Semoga hipotesis saya keliru," tuturnya.
Advertisement