Liputan6.com, Jakarta Kontroversi Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat masih menjadi pembahasan publik. Saat ini tim dari pemerintah tengah menginvestigasi, pondok pimpinan Panji Gumilang itu.
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia TGB HM Zainul Majdi berharap, kejadian di Al Zaytun ini menjadi pengingat bagi para orang tua yang hendak mengirim anaknya belajar ilmu pengetahuan, ilmu agama, dan wawasan kebangsaan.
"Pilih pondok pesantren yang jelas," ujar dia dalam keterangannya dikutip Rabu (28/6/2023).
Advertisement
TGB meminta para orang tua tak sembarangan dalam memilih sekolah untuk anak. TGB menyarankan orang tua cari tahu pendirinya, latar belakang pendirinya, latar belakang pendidikannya, pandangan keagamaan, kontribusi kemasyarakatan, dan pandangan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Jelas juga lembaga pendidikan ini mengajarkan keagamaan seperti apa, paham keagamaan seperti apa. Termasuk bagaimana diajarkan penanaman nilai akidah, ritual ibadah, dan komitmen kebangsaan kepada NKRI," kata TGB.
TGB menyebut, jangan sampai orang tua menyekolahkan anak ke lembaga pendidikan yang mengajarkan satu sikap menentang atau tidak setia pada NKRI.
"Pesan Rasulullah, 'da'maa yariibuka', tinggalkan apa yang meragukan," kata dia.
Ketua Umum Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) ini juga mengingatkan, para orang tua tidak terpaku dengan fasilitas pendidikan yang mewah.
"Pendidikan esensinya adalah penanaman nilai," kata dia.
Pengajaran di Al Zaytun Indramayu disebut bertentangan dengan ajaran Islam. Termasuk dalam pengajaran akhlaq, di antara kontroversi yang ditunjukkan oleh Panji Gumilang adalah salam dengan bahasa Yahudi.
Al Zaytun pernah tersandung kasus menjadi pusat gerakan Negara Islam Indonesia (NII) pada 2011. Pondok dengan bangunan megah ini disebut tertutup dengan warga sekitar.
Menko Polhukam dan Polri Bentuk Tim Khusus Usut Dugaan Penistaan Agama di Ponpes Al Zaytun
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD akan membentuk tim khusus untuk mengusut dugaan penistaan agama yang dilakukan Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang.
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan, tim khusus yang dibentuk Menko Polhukam ini untuk memperkuat kepolisian dalam mengusut kasus tersebut.
"Kemudian beliau (Menko Polhukam) juga arahkan secara langsung kepada kami, dan nanti beliau akan membentuk tim untuk memperkuat tim yang ada di Bareskrim untuk memperkuat laporannya," kata Agus di Jakarta, Senin (26/6/2023).
Agus berharap usai dibentuknya tim khusus ini maka dugaan penistaan agama yang libatkan Pemimpin Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang dapat terungkap.
"Mudah-mudahan apa yang selama ini menjadi polemik di masyarakat terkait dengan ajaran yang ada di pondok tersebut, nanti mudah-mudahan bisa buktikan ada atau tidak-nya dugaan tindak pidana penistaan agama yang ada disana," tegasnya.
Â
Advertisement