Liputan6.com, Jakarta Anak-anak berbaris berdiri di Dermaga Messah di Pulau Mesa, Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (28/6/2023). Mereka berteriak-teriak, suara nyaring para bocah itu bahkan sejajar dengan deru mesin kapal.Â
"Hei,hei,hei," teriak anak-anak begitu gembira melihat kedatangan rombongan lembaga filantropi Dompet Dhuafa. Rombongan berangkat menumpangi kapal ojek dari Dermaga Biru, Bajo Nusa Tenggara Timur.Â
Tak hanya anak-anak, alunan musik tradisional turut mengiringi kehadiran rombongan kala menginjakan kaki dermaga. Mata langsung disuguhkan pertarungan dua orang laki-laki berpakaian adat menggunakan tombak dan pedang.Â
Advertisement
Warga setempat menyebutnya tarian manca, sebuah tradisi pernyambutan. Kepala Desa, Bustami hadir. Dia mengatur barisan. Bagi yang perempuan diminta maju ke depan.
Tiba-tiba beberapa Ibu-ibu mendekati rombongan. Dengan membawa wadah berisi bedak. Itu adalah bedak dingin, yang merupakan tradisi khas Nusa Tenggara Timur. Bedak kemudian ditaburkan ke wajah rombongan wanita.
Bustami mengarahkan ke Masjid Jihadul Akbar, Pulau Mesa. Rombongan berjalan kaki melewati jalan setapat, karena jarak tak begitu jauh dari demarga.Â
Selama diperjalanan, disuguhkan pemandangan rumah panggung yang menjadi ciri tempat tinggal warga Bajo yang hidup di Pulau Mesa. Pulau dihuni 2.164 jiwa atau 604 kepala Keluarga (KK). Kades bilang menjadi pulau terpadat di Manggarai Barat.
"Mayoritas penduduknya muslim, sebagian besar profesi sebagai nelayan. Kemudian dari segi pendidikan hanya ada SD, SMP. Tapi di sini ada tempat khusus untuk belajar Al-Quran," tutur Bustami menjelaskan.
Program kurban Dompet Dhuafa punya misinya menyebarkan daging kurban secara merata ke seluruh Indonesia. Pulau Mesa menjadi salah satu yang dipilih pada momentum hari raya Idul Adha 1444 H.
Dompet Dhuafa menyumbangkan 8 ekor sapi untuk warga desa tersebut.
"Untuk 2.146 warga di sini. Kemudian di bagian ketiga pulau lain seperti Rinca dan Komodo. Sesuai tema pada tahun ini yaitu satu kurban banyak kebaikan. Harapannya banyak kebaikan yang akan kita berikan," kata Maya Nuraini selaku Community & Volunteers Development Manager Dompet Dhuafa.
Harapannya, asupan protein hewani terpenuhi dengan adanya daging kurban dari Dompet Dhuafa. Sebab, Provinisi NTT sebagai penyumbang angka stunting terbanyak dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Di mana, penyebabnya karena kurangnya protein hewani.Â
"Idul Adha menjadi salah satu momentum untuk pemenuhan protein hewani momentum kurban," ujar dia.Â
Â
Bantu Warga Bersih-Bersih Masjid
Selain daging kurban, Dompet Dhuafa juga menyalurkan 100 unit Al-Quran dan sajadah dibagikan kepada warga di Pulau Mesa. Ada beberapa kegiatan juga yang dilakukan selama di Pulau Mesa salah satunya bersih-bersih masjid.
"Dompet Dhuafa hanya jembatan untuk persatukan saudara kita di pelabagi wilayah di indonesia. Kita senang bisa berkumpul di NTT," ujar dia.Â
Salah satu Donatur tetap Dompet Dhuafa, Hadjat ikut hadir menyapa di Pulau Mesa. Dia menghaturkan rasa terimakasih kepada Dompet Dhuafa dan warga sekitar.
"Terimakasih kepada warga yang telah bersedia meneima kami. Kami mau mengenal bagaimana tata cara budaya warga Bajo. Kami sangat terkejut dengan sambutan yang sangat merah dan penuh persaudaran," tandas Hadjat.
Advertisement