Liputan6.com, Jakarta Gema takbir berkumandang mengiringi penyembelihan hewan kurban Idul Adha di desa Pasir Putih, Bajo Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (29/6/2023).
Prosesi pemotongan hewan kurban disaksikan Kepala Desa Pasir Putih, Mustaming dan warga setempat. Mereka berkumpul di Lapangan Sepak Bola, Pulau Mesa atau Messah, Nusa Tenggara Timur.
Seorang pria mengenakan kaos cokelat lengan panjang. Ia mengalungkan pengeras suara sibuk mondar-mandir ke sana kemari memberikan pengarahan kepada panitia kurban. Dia adalah Afrdar Rihi yang bertugas mengawasi selama prosesi pemotongan hewan berlangsung.
Advertisement
"Satu komando, satu komando. Anak-anak di sana jangan ada yang mendekat. Selain panitia jangan ada yang dekat-dekat," kata Afdar pakai pengeras suara.
Sapi cokelat dengan bobot 250 kilogram dituntun ke sebuah pohon Pohon Tammate atau dikenal pula dengan sebutan Pohon Kudo. Di sana sudah ada, enam orang, satu orang betugas sebagai tukang jagal.
Di pohon itu, terdapat lubang sebagai wadah menampung darah sapi. Kaki sapi diikat tali tambang, dijatuhkan ke tanah. Panitia pun mendekat untuk memegang badan sapi demi menahan amukan sapi. Golok diarahkan ke bagian leher. Proses sembelih dimulai diiringi lantunan takbir.
Sapi tak bernyawa dipindahkan ke tempat lain. Di bawah tenda hijau, sapi dicacah untuk dipotong menjadi beberapa bagian.
Kepala Desa Pasir Putih, Mustaming menuturkan, 25 warga dari delapan RT di Desa Pasir Putih dilibatkan untuk menjadi panitia kurban Idul Adha 1444 H. Sementara itu, dua diantaranya bertugas sebagai tukang jagal.
"Mereka sudah ahli memotong," kata Mustaming.
12 Sapi dan 20 Kambing Disembelih
Total 12 ekor sapi dan 20 ekor kambing yang disembelih. Adapun, delapan sapi diantaranya pemberian dari lembaga filantropi Dompet Dhuafa. "Sementara kambing dari warga sekitar dan ada satu kambing dari Dosen UI," ujar dia.
Mustaming menerangkan, daging-daging yang sudah dicacah distribusikan ke masing-masing ketua RT, kemudian diteruskan ke warga yang membutuhkan. Dalam hal ini, pemerintah bekerjasama dengan Dompet Dhuafa untuk memudahkan dalam mengkontrol pembagian daging.
"Yang pegang data juga RT. Makanya daging didistribusikan per-RT nanti dikunjungi. Kami sudah bagi setiap RT dapat berapa warga," ujar dia.
Â
Lebaran Idul Adha Lebih Semarak
Sementara itu, Kepala Dusun, Yogi Indrawan menyambut baik kehadiran Dompet Dhuafa. Lebaran Idul Adha tahun ini menjadi lebih semarak. Biasanya, Desa Pasir Putih hanya memotong 5 ekor sapi tapi sekarang jumlah banyak.
"Sekarang 12 ekor sapi. Sekarang distribusi menyeluruh, orang yang tinggal di Pasir Putih akhirnya dapat semua. Biasanya yang layak dapat janda, lansia. Sekarang alhamduillah kita kasih rata seluruh kepala keluarga." ujar dia.
Program kurban Dompet Dhuafa punya misinya menyebarkan daging kurban secara merata ke seluruh Indonesia. Pulau Mesa menjadi salah yang dipilih pada momentum hari raya Idul Adha 1444 H. Dompet Dhuafa menyumbangkan 8 ekor sapi.
"Untuk 2146 warga di sini. Kemudian dibagian ketiga pulau lain seperti Rinca, Papagarang. Sesuai tema pada tahun ini yaitu satu kurban banyak kebaikan. Harapannya banyak kebaikan yang akan kita berikan," kata Maya Nuraini selaku Community & Volunteers Development Manager Dompet Dhuafa.
Harapannya, asupan protein hewani terpenuhi dengan adanya daging kurban dari Dompet Dhuafa. Sebab, Provinisi NTT sebagai penyumbang angka stunting nomor terbanyak dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Di mana, penyebabnya karena kurangnya protein hewani.
"Idul Adha menjadi salah satu momentum untuk pemenuhan protein hewani momentum kurban," ujar dia.
Idul Adha 1444 H di Pulau Mesa turut dimeriahkan selebgram asal Jakarta seperti Achmad Musonef atau tenar dengan nama Sonebb, Oghel Zulfianto biasa disapa Oghel, dan Amelia Oktaviani karib dipanggil Cimol.
Advertisement