Sukses

Antrean Masuk PRJ Mengular, Ini Penyebabnya

Pekan Raya Jakarta (PRJ) jadi serbuan masyarakat. Pada Kamis (29/6/2023) sore, antrean kendaraan yang akan masuk ke PRJ Kemayoran mengular hingga 3 kilometer.

Liputan6.com, Jakarta Pekan Raya Jakarta (PRJ) jadi serbuan masyarakat. Pada Kamis (29/6/2023) sore, antrean kendaraan yang akan masuk ke PRJ Kemayoran mengular hingga 3 kilometer.

"16.39: Antrian kendaraan yang akan memasuki PRJ Kemayoran mengular sepanjang 3 KM di Jalan Benyamin Sueb. Kemacetan sudah terpantau dari MGK Mall, Kamis, 29/6/2023," tulis akun Instagram @jakarta.terkini.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengungkapkan penyebab dari kemacetan tersebut. Penyebabnya adalah, akses keluar masuk pengunjung PRJ yang berbenturan.

"Karena bersamaan masyarakat masuk, sehingga ada kepadatan. Di kawasan Benyamin Sueb, kemudian di jalan Angkasa dan sekitarnya," kata Syafrin di Balai Kota Jakarta, Kamis.

Menurut dia, sebagaian besar kemacetan didominasi dengan kendaraan pribadi yang berdatangan dan keluar dari area PRJ Kemayoran.

Meskipun sudah menyiapkan langkah antisipasi dengan menyarankan masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum. Tapi hal itu masih saja tidak ampuh untuk mengurai kepadatan yang ada.

"Tentu kami menghimbau kepada masyarakat agar ke PRJ itu tetap menggunakan angkutan umum. Bisa dengan KRL, nanti turun di kemayoran, kemudian disana sudah disiapkan suttle bus," ujar Syafrin.

Pemprov pun mengerahkan armada Transjakarta yang akan menuju langsung ke arah Kemayoran. Sebanyak tiga ruta telah disiapkannya.

"Salah satunya ada rute yang dri balaikota ke kota, sekarang diarahkan ke PRJ dahulu, dan sebaliknya," pungkas dia.

 

 

2 dari 2 halaman

Butuh Waktu hingga 3 Jam Pakai Transjakarta

Sebelumnya, tim Merdeka.com telah mencoba salah satu rute yang telah disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta pada Senin (26/6) lalu dengan menaiki Transjakarta pada pukul 15.00 WIB dari balai kota.

Sayangnya, perjalanan yang dirasakan sungguh semrawut. Pada saat itu, Halte Balai Kota ditutup karena ada aksi penyampaian pendapat di sekitar Patung Kuda. Pihak Transjakarta juga tak melakukan perubahan layanan bagi penumpang yang ingin pergi ke PRJ.

Salah satu pramusapa yang bertugas menyarankan untuk menggunakan bus 1P dari Halte IRTI dan turun di Budi Utomo. Saat jarum jam menunjukkan pukul 15.20, bus 1P baru tiba di halte.

"Turun di Halte Budi Utomo?" tanya Merdeka.com.

Pertanyaan tersebut dilontarkan dengan penuh keheranan. Sebab, mengacu pada peta rute, 1P tidak melayani sampai Budi Utomo. Namun, sang petugas meminta untuk naik ke dalam bus terlebih dahulu.

Akhirnya bus melaju dengan rasa kebingungan di hati. Sang petugas pun berbicara ke sopir untuk berhenti agak lama di halte selanjutnya, Gambir II, untuk bertanya di sana.

Bus pun tiba di Gambir II. Benar saja, pintu terbuka lebih lama dan petugas lari ke dalam halte untuk bertanya. Sampai akhirnya dia masuk lagi ke dalam bus.

"Yang mau ke PRJ, turun ya di Gambir I. Naik bus nomor 2 sampai Pecenongan," teriaknya memberi pengumuman.

Akhirnya, Merdeka.com turun di halte yang dimaksud. Namun ternyata, perlu berjalan sekitar 100 meter untuk bisa naik bus nomor 2 itu.

Sesampainya di halte yang dituju, petugas memberi arahan yang berbeda. Penumpang yang ingin ke PRJ diminta turun di Halte Juanda dan di sana akan tersedia bus yang langsung menuju ke JiExpo.

Jam sudah menunjukkan pukul 15.37 Wib dan bus nomor 2 akhirnya tiba. Tanpa ragu, merdeka.com masuk ke dalam dan turun di Juanda.

Selama delapan menit perjalanan, akhirnya bus tiba di Juanda. Lagi dan lagi, menunggu menjadi kunci utama saat menggunakan transportasi umum.

mengangkut satu pun penumpang di Budi Utomo.

Secara total, merdeka.com sudah berdiri lebih dari satu jam di Halte Budi Utomo sampai akhirnya bus ketiga tiba di pukul 17.08 Wib.

Meskipun mendapatkan bus, kondisi di dalam pun penuh layaknya di Stasiun Manggarai. Perjalanan pun tak indah seperti yang diharapkan. Kondisi lalu lintas macet.

Singkat cerita, merdeka.com berhasil masuk ke PRJ pada pukul 18.00 Wib. Maka dari itu, perjalanan yang ditempuh memakan waktu tiga jam dengan tarif Rp7.000 dari Balaikota.

 

Reporter: Rahmat B

Sumber: Merdeka