Sukses

Laskar NKRI Klarifikasi soal Bentrokan di Cilincing: Kami Bukan Lakukan Penyerangan, Tapi Ingin Mediasi

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Laskar NKRI mengklarifikasi soal adanya bentrokan di lahan yang dijadikan garasi kontainer di Jalan Cakung Cilincing Raya, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara pada 23 Juni 2023. Laskar NKRI membantah melakukan penyerangan dan memaksa masuk ke lahan.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Laskar NKRI mengklarifikasi soal adanya bentrokan di lahan yang dijadikan garasi kontainer di Jalan Cakung Cilincing Raya, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara pada 23 Juni 2023. Laskar NKRI membantah melakukan penyerangan dan memaksa masuk ke lahan.

"Pada tanggal 23 Juni 2023 kami bukan sedang melakukan penyerangan, tapi kami ingin melakukan mediasi untuk menyelesaikan masalah yang ada, tanpa kekerasan atas sengketa lahan garap dari almarhum oden bin tawi sesuai dengan surat kuasa yang kami terima," kata Sekretaris DPW LSM Laskar NKRI, Farid Abdul Rahman, dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Sabtu (1/7/2023).

Farid menjelaskan, sesampainya di lokasi, 20 orang wakil dari LSM Laskar NKRI DKI Jakarta tidak membawa senjata apapun karena bertujuan untuk bermediasi.

Namun, disambut oleh lebih dari 100 orang dimana orang-orang tersebut sudah membawa senjata seperti tongkat besi, kayu dan beberapa senjata tajam dengan tujuan untuk mengusir kami dari lokasi.

"Kami berusaha berbicara untuk bermediasi, namun kondisi menjadi tidak kondusif dikarenakan ada lemparan batu yang mengenai kaca mobil belakang mobil kami disertai dengan pemukulan menggunakan tongkat kayu kepada anggota kami. Mengingat jumlah penyerang jauh lebih banyak dari orang kami yang ada di lokasi orang kami dari LSM Laskar NKRI DKI Jakarta mundur untuk menghindari bentrokan yang lebih besar."

Ia mengungkapkan, atas kejadian tersebut 12 orang dari LSM Laskar NKRI mengalami luka sobek di bagian kepala, memar, lebam dan patah tulang dan 5 unit kendaraan roda empat mengalami kerusakan parah akibat terkena sabetan senjata tajam dan tumpul serta terkena lemparan batu-batu besar di lokasi tersebut.

2 dari 2 halaman

Polisi Turun Tangan

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh menerangkan, sembilan orang termasuk korban telah dimintai keterangan sebagai saksi. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara.

"Dan terhadap para korban telah buat laporan polisi serta dimintakan visum et repertum guna penanganan dan proses lebih lanjut. Untuk motif kasus ini sedang kami dalami," ujar dia.

Iverson memastikan akan menangani kasus ini secara profesional sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

"Baik penyelidikan maupun penyidikan termasuk kecermatan dan ketelitian dalam pengumpulan bukti-bukti secara induktif dan deduktif," ujar dia.