Liputan6.com, Jakarta Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama Kementerian Agama (Kemenag) RI terus menghadirkan terobosan baru agar manfaat dari haji dapat dirasakan masyarakat Indonesia. Kedua institusi ini bekerja sama mengelola daging dam jamaah haji Indonesia dan untuk pertama kalinya melakukan penyembelihan hewan Dam di Makkah, Arab Saudi.
Pengelolaan daging Dam ini sebagaimana Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) No 2/2023, tentang, Petunjuk Teknis Pembayaran Dam PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi tahun 2023/1444 Hijriyah.
Baca Juga
Proses penyembelihan hewan Dam tersebut diselenggarakan di Rumah Potong Hewan (RPH) Maslakh Ukaisiyah, Makkah, dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH Noor Achmad MA, Dirjen PHU Kemenag RI Prof. Hilman Latief Ph.d, perwakilan dari Maslakh Ukaisiyah Syekh Bandar Saed As-Suwaihari. Kegiatan ini disiarkan langsung melalui kanal Youtube BAZNAS TV, Sabtu (1/7/2023). Turut hadir Wakil Ketua BAZNAS RI Mo Mahdum, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA.
Advertisement
"Alhamdulillah untuk pertama kali dalam sejarah, BAZNAS bersama Kemenag RI dapat melakukan penyembelihan Dam jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. Pada kesempatan ini kami melakukan penyembelihan sebanyak 3117 kambing Dam yang kurang lebih bisa menjadi 75ribu pouch," ujar Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH Noor Achmad MA.
Daging Kurban Disalurkan ke Masyarakat Indonesia
Kiai Noor menjelaskan, pemerintah Indonesia melalui Kemenag RI bersama BAZNAS berupaya untuk menjaga syariat Dam jamaah haji ini agar dapat dikelola secara profesional sehingga setiap jamaah memiliki ketenangan dan keyakinan bahwa hewan dam ini tidak ada penyelewengan.
Menurutnya, para jamaah haji Indonesia cukup antusias dengan adanya pengelolaan Dam haji yang dikelola BAZNAS dan Kemenag RI karena daging dam ini nantinya akan disalurkan kepada masyarakat Indonesia.
"Kami juga memastikan bahwa pengelolaan hewan dam jamaah haji Indonesia dilakukan secara profesional dan kompeten, serta menerapkan prinsip 3A, Aman Syar'i, Aman Regulasi, Aman NKRI," tambahnya.
Setelah selesai dari RPH daging kambing dam jamaah Indonesia ini akan disimpan di cold storage yang dalam waktu dekat akan dikirim ke Indonesia.
"Sementara untuk pengirimannya, kami bekerja sama dengan BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji). Setelah sampai di Indonesia, daging hewan Dam jamaah haji Indonesia ini akan diolah menjadi makanan siap saji kemudian akan didistribusikan ke wilayah 3T, wilayah dengan tingkat kemiskinan ekstrem, sebagai pencegahan stunting serta pemenuhan gizi masyarakat yang membutuhkan," jelas Kiai Noor.
Dia berharap, pengelolaan Dam jamaah haji Indonesia ini dapat terus berlanjut dan lebih baik sehingga membawa keberkahan dan manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat lebih luas lagi.
Advertisement
Manfaat Haji ke Tanah Air
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen PHU Kemenag RI Prof. Hilman Latief Ph.d, menyebut inisiatif ini sebagai terobosan baru, untuk mengembalikan manfaat haji ke Tanah Air.
"Kita ingin ada perbaikan. Ini termasuk perlindungan kepada jamaah. Karena jelas dipilihnya, dibelinya, dipotongnya, dan dibagikannya," kata Hilman.
Sementara itu, Wakil Ketua BAZNAS RI Mo Mahdum menyampaikan, BAZNAS ingin membawa Dam ini ke Indonesia adalah karena kepatuhan atas regulasi yang ada dan kepatutan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
Ia menyatakan, potensi nilai Dam umat Haji Indonesia adalah 230 ribu ekor kambing atau senilai dengan Rp500 miliar. Mo Mahdum juga menyampaikan terima kasih atas amanah dari Kementerian Agama yang mempercayakan pengelolaan Dam Jamaah Haji Indonesia.
(*)