Sukses

PDIP Apresiasi Bupati Trenggalek Selesaikan Tesisnya yang Bahas Bung Karno dan Sarinah

PDI Perjuangan memberikan apresiasi terhadap kader Partai yang membangun kepemimpinan intelektual dengan menggali pemikiran Proklamator Bangsa, Soekarno atau Bung Karno dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri seperti yang diteliti oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.

Liputan6.com, Jakarta PDI Perjuangan memberikan apresiasi terhadap kader Partai yang membangun kepemimpinan intelektual dengan menggali pemikiran Proklamator Bangsa, Soekarno atau Bung Karno dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri seperti yang diteliti oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.

Adapun, Bupati Trenggalek melalui tesis S2 di Universitas Airlangga mengangkat pemikiran Bung Karno tentang Sarinah dan mengonstruksilan secara akademis tentang pandangan Bung Karno terhadap peran penting perempuan.

Dalam penelitiannya, Bupati Mochamad Nur Arifin menyebutkan Buku Sarinah memuat setidaknya 3 konsep utama yaitu: Filsafat feminisme Bung Karno, Pelurusan makna sosialisme dan konsep pemberdayaan perempuan yang melibatkan laki-laki.

“Bupati Mochamad Nur Arifin juga mengatakan sebagai sebuah filsafat yang diharapkan sendiri oleh Bung Karno akan menjadi satu ajaran yang dipedomani sebagai disebutkan, "pedoman perjuangan perempuan revolusioner untuk mencapai tujuan-sosial yang revolusioner!",” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Senin (3/7/2023).

Dalam penelitian Bupati Mochamad Nur, secara ontologis Bung Karno menelaah pra-sejarah, sejarah dan masa kini untuk melihat perebutan kuasa dan dominasi baik disisi perempuan maupun laki-laki.

Secara epistimologis Bung Karno membandingkan bagaimana feminisme marxisme, bagaimana kehadiran agama berusaha mengatasi ekses patriarki, bagaimana kapitalisme merubah hubungan peran dan gerakan wanita didunia.

“Kemudian Bung Karno mengajukan satu sistem yang berimbang, yang didalamnya perempuan dan laki-laki tidak berebut dominasi,” jelas Hasto yang menyampaikan tesis Bupati Mochamad Nur.

Karena itu, PDIP mengapresiasi penelitian yang dilakukan Bupati Trenggalek tersebut.

“Partai terus mendorong tradisi intelektual menjadi semakin tumbuh kuat di PDIP. Sehingga terus mendorong para kadernya untuk memantapkan tradisi tersebut dengan kemampuan akademik yang langsung diaplikasikan sebagai materi muatan ideologi partai termasuk pandangan Bung Karno terhadap peran penting perempuan,” jelas Hasto.

 

2 dari 2 halaman

Bangun Patung Bung Karno Terbesar, PDIP: Bakal Jadi Ikon Baru Bandung

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto bersama Gubernur Jawa Barat melakukan groundbreaking Monumen Plaza Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno di GOR dan Taman Saparua, Bandung, Rabu (28/6/2023) pagi. Patung Bung Karno ini diklaim akan menjadi yang tertinggi di dunia, khususnya Indonesia.

Hasto menjelaskan, selaku penasihat pembangunan Monumen Bung Karno, Kota Bandung memiliki sejarah khusus tentang Sang Proklamator RI. Dia percaya, dari Bandung pemikiran Bung Karno membentang dari society view bergerak ke national view dan world wide view.

"Ini cara pandang yang harusnya diwujudkan oleh para pemuda-pemuda Indonesia, khususnya Bandung ini,” kata Hasto dalam sambutannya di acara tersebut, seperti dikutip dari siaran pers diterima, Rabu (28/6/2023).

Sementara itu, Ketua Yayasan Putra Nasional Indonesia Pamriadi memastikan, pembangunan patung ini dilakukan secara gotong royong, tanpa menggunakan uang negara atau daerah.

Dia menyatakan, Patung Bung Karno didirikan di GOR dan Taman Saparua bakal menjadi patung yang tertinggi di dunia.

"Patung Bung Karno setinggi 22,3 meter ini, Insya Allah tidak dibiayai APBN dan APBD, tetapi donatur-donatur yang sangat cinta Bung Karno, terhadap perjuangan Bung Karno,” kata Pamriadi.

Dia menerangkan pembangunan Patung Bung Karno ini memakan anggaran Rp 14,5 M. Pemberi ide pembangunan ini datang dari akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Monumen Plaza ini akan dilakukan pembangunan pada awal Juli dengan membangun pertama adalah menata taman Plaza Bung Karno,” kata Pamriadi.

Video Terkini