Sukses

Tren Kasus DBD di Bekasi Naik, Juni 2023 Capai 749 Pasien

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami tren peningkatan sejak Januari 2023. Satu pasien DBD usia balita, bahkan dikabarkan meninggal dunia baru-baru ini.

Liputan6.com, Jakarta Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami tren peningkatan sejak Januari 2023. Satu pasien DBD usia balita, bahkan dikabarkan meninggal dunia baru-baru ini.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mencatat jumlah pasien DBD per Juni 2023 mencapai 749 orang yang tersebar hampir di seluruh wilayah.

Mayoritas pasien DBD merupakan remaja usia 18 tahun ke atas. Sebagian pasien dirawat di RSUD Kota Bekasi maupun RSUD Tipe D milik Pemkot, dan sejumlah lainnya di rumah sakit swasta.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan, wabah DBD terdeteksi mengalami peningkatan signifikan sejak memasuki musim penghujan, tepatnya sejak awal tahun 2023.

Pada Januari 2023, tercatat ada 145 kasus DBD, Februari 134 kasus, Maret 123 kasus, April 119 kasus dan Mei melonjak menjadi 180 kasus.

"Dari 52 kelurahan se-Kota Bekasi, angka tertinggi kasus penyebaran DBD ada di Kelurahan Cimuning," kata Tanti, Rabu (5/7/2023).

Menurutnya, pasien DBD terdiri dari berbagai kalangan, dengan mayoritas usia di atas 18 tahun. Hingga pertengahan 2023 ini, kasus meninggal dunia akibat DBD, baru-baru ini menimpa seorang balita.

"Terdapat pasien usia lima tahun di wilayah Bojong Rawalumbu yang dinyatakan meninggal akibat DBD," ujar Tanti.

 

2 dari 2 halaman

Selalu Waspada

Pihaknya mengimbau agar masyarakat selalu waspada dengan penyebaran penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti itu.

Masyarakat diminta untuk menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya masing-masing, sebagai upaya pencegahan. Dinkes Kota Bekasi juga akan rutin melakukan fogging di permukiman warga.

"Imbauan ini akan rutin disosialisasikan ke setiap Puskesmas di seluruh kelurahan maupun kecamatan se-Kota Bekasi," imbuh Tanti.