Sukses

GMPK Kudus Beri Literasi Politik untuk Pemuda Hadapi Pemilu 2024

GMPK menilai publik harus mendapatkan informasi utuh terkait penyelenggaraan pemilu dan partai-partai politik yang akan menjadi pesertanya. Literasi politik yang dilakukan selama ini, menurutnya, hanya sebatas waktu dan teknis pemilihan.

Liputan6.com, Jakarta - Angkatan muda akan turut meramaikan pesta demokrasi di Indonesia tahun 2024. Banyaknya persebaran hoaks dan misinformasi menjadi permasalahan besar di kalangan para pemilih muda.

Kondisi ini menjadi perhatian besar bagi Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. GMPK meminta para pemangku kepentingan segera mencari solusi untuk memitigasi risiko yang terjadi.

"Kami sangat menekankan literasi untuk angkatan muda yang merupakan pemilih pemula pada pemilu 2024 nanti. Angkatan muda ini diharapkan menjadi pemilih yang rasional, mandiri, dan bertanggung jawab sehingga dapat merajut nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi," kata Ketua DPC GMPK Kudus M Fikri Sonhaji kepada wartawan, Kamis (6/7/2023).

Upaya GMPK Kudus memberikan literasi kepada angkatan muda salah satunya dilakukan lewat gelaran seminar kebangsaan bertema 'Tantangan Pemuda Dalam Status Quo Pemilu 2024'. Seminar itu dilaksanakan di kampus IAIN Kudus, Jawa Tengah, Rabu 5 Juli 2023.

Fikri mengatakan, publik harus mendapatkan informasi utuh terkait penyelenggaraan pemilu dan partai-partai politik yang akan menjadi pesertanya. Literasi politik yang dilakukan selama ini, menurutnya, hanya sebatas waktu dan teknis pemilihan.

“Padahal literasi politik ini akan berpengaruh pada ketahanan pemilih menghadapi godaan politik uang. Literasi politik perlu diberikan agar pemilih menjadi lebih cerdas dan paham akan perannya,” terangnya.

Ia menjelaskan, setidaknya ada dua peran yang bisa diambil oleh para pemilih pemula. Pertama, mereka bisa mengawal pemilu dengan turut aktif mengedukasi orang sekitar tentang hoaks, disinformasi serta aktif terlibat melaporkan konten berbahaya. Kedua, para pemilih pemula berperan menghentikan rantai hoax dengan memfilter konten yang akan mereka sebar lewat media sosial masing-masing.

“Saya kira pemilih pemula juga harus ikut aktif memantau akun media sosial pelaksana dan peserta kampanye, iklan kampanye, dan konten negatif yang membawa kepada tindakan kebencian, demi terwujudnya pemilu bersih dan damai,” jelas Fikri.

 

2 dari 2 halaman

GMPK Ngawi Ajak Mahasiswa dan Pelajar Jaga Nilai Luhur Bangsa

Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) mengajak anak-anak muda untuk senantiasa menjaga nilai luhur bangsa dalam rangka mengisi kemerdekaan Indonesia. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia adalah nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

"Kami mengajak anak-anak muda untuk selalu mengamalkan nilai luhur bangsa kita, yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan, demi menjaga keutuhan Indonesia," kata Ketua DPC GMPK Kabupaten Ngawi, Syamsudin Mahfud kepada wartawan, Minggu (2/7/2023).

Upaya GMPK menyemai semangat anak muda agar menjaga nilai luhur bangsa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menggelar seminar bertema 'Rekonstruksi Gerakan Pemuda Sebagai Nilai-nilai Luhur Bangsa'. Seminar itu dilaksanakan pada 27 Juni 2023 di Ponpes Al-Hidayah Sondriyan, Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Syamsudin berharap, melalui kegiatan yang dihadiri para mahasiswa, pelajar, hingga santri dari berbagai lembaga pendidikan tersebut, para pemuda tidak pernah lengah untuk terus berjuang demi bangsa dan negaranya.

"Kami berharap agar pemuda dapat lebih menyadari pentingnya berperan mengawal persoalan-persoalan yang ada di daerah masing-masing. Kami ingin meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban pemuda dalam proses serta mendorong partisipasi aktif mereka dalam menentukan masa depan negara ini,” tegasnya.