Sukses

Truk Muatan Batu Bara Terguling di Tol JORR Cakung, Sopir Ternyata Tak Punya SIM

Sebuah dump truk muatan batu bara mengalami kecelakaan, akibat terguling di jalan Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cakung, Jakarta Timur (Jaktim), pada Sabtu dini hari (8/7/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah dump truk muatan batu bara mengalami kecelakaan, akibat terguling di jalan tol Jakarta Outer Ring Road (tol JORR) Cakung, Jakarta Timur (Jaktim), pada Sabtu dini hari (8/7/2023).

Kasat PJR Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Kompol Sutikno mengatakan, kecelakaan itu diawali kendaraan truk yang dikendarai Fukron Ramadani (18) melaju dari Tanjung Priok ke arah Cikunir.

"Setiba di TKP ia mencoba menghindari kendaraan di depannya yang ngerem mendadak. Banting setir ke kanan oleng dan terbalik sehingga muatan (batu bara) tumpah di lajur 3 jalur B dan di lajur 3 jalur A," kata Sutikno dalam keteranganya, Sabtu (8/7/2023).

Kejadian sekitar pukul 04.00 WIB itu, turut melibatkan kendaraan lain yakni minibus yang dikendarai Supriyadi (43). Ketika melaju dari arah berlawanan menabrak tumpahan batubara yang berserakan di jalan.

"Datang kendaraan mini bus melaju dari Cikunir arah Tanjung Priok menabrak tumpahan batubara di lajur 3 lanjut oleng dan terbalik," ucap Sutikno.

Akibat kecelakaan itu, kedua sopir Fukron Ramadani (18), sopir dump truck B-9292-FYU serta Supriyadi (43) merupakan pengemudi minibus mengalami luka ringan.

"Dua orang luka ringan dan diobati di TKP. Posisi akhir dump truck miring roda kiri di atas di lajur 1 dan 2 arah selatan, dan Xenia miring roda kanan di atas di lajur 1 dan 2 arah timur," terang Sutikno.

Sementara dari hasil pemeriksaan di TKP, diketahui jika Fukron Ramadani (18) pengemudi dump truck dengan nopol B-9292-FYU tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan hanya memiliki STNK.

"Memeriksa dan mencari identitas pengemudi, korban dan kendaraan. Mengamankan barang bukti dan pengaturan lalin. Persoalan diserahkan ke laka Cakung," jelas Sutikno.

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber : Merdeka.com

 

2 dari 3 halaman

Truk Pengangkut Sampah Terjungkal Saat Antre di TPA Cipayung Depok

Sebelumnya, tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung sempat mengalami gangguan alat berat dalam mengelola sampah. Akibatnya, sempat terjadi antrean kendaraan pengangkut sampah dan terdapat truk terjungkal.

Kepala UPTD TPA Cipayung, Ardan Kurniawan, mengatakan penanganan sampah di TPA Cipayung tetap beroperasi, meskipun sempat mengalami kendala pada alat berat. Akibatnya, sejumlah kendaraan truk mengantre untuk memasuki area TPA Cipayung.

“Memang truk sampah mengantri karena tidak dapat masuk berbarengan, truk yang terjungkal pun sudah dievakuasi, sekarang sudah clear,” ujar Ardan kepada Liputan6.com, Rabu (5/7/2023).

Ardan menjelaskan, pengelolaan sampah TPA Cipayung dilakukan secara optimal, sehingga dapat menampung sampah Kota Depok. Saat ini sampah yang masuk dari seluruh wilayah Kota Depok mencapai ratusan ton.

“Sampah yang masuk per hari ini sekitar 980 ton,” jelas Ardan.

TPA Cipayung memiliki tiga kolam atau landfill untuk pengelolaan sampah. Untuk memaksimalkan pengelolaan sampah sambil menunggu Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Cipayung selesai dibangun.

“Jadi Landfill A dan B kami gabung, sedangkan yang C tetap terpisah,” ucap Ardan.

Ardan mengungkapkan, saat ini hanya ada satu landfill yang digabung dan masih dapat dioperasikan. Untuk landfill C tidak dilakukan pengoperasian, mengingat landfill tersebut sudah tidak memungkinkan untuk pengelolaan sampah.

“Karena kalau yang C itu berdekatan dengan warga,” ungkap Ardan.

 

3 dari 3 halaman

Masyarakat Diimbau Melakukan Pemilahan Sampah

Ardan menuturkan, sampah di TPA Cipayung telah mencapai tiga juta meter kubik dari seluruh luas area TPA Cipayung. Untuk mengurangi beban sampah yang dibawa ke TPA Cipayung, masyarakat dapat melakukan pemilahan sampah.

“Sebaiknya masyarakat dapat mengurangi beban sampah dengan melakukan pemilahan di rumah,” tutur Ardan.

Ardan menambahkan, sampah yang berasal dari lingkungan masyarakat yang telah terpilah, nantinya akan dibawa ke UPS terdekat. UPS akan melakukan pengelolaan sampah sehingga dapat dijadikan pupuk organic.

“Dengan begitu, beban sampah yang dibawa ke TPA Cipayung semakin berkurang,” pungkas Ardan.