Liputan6.com, Jakarta Kebermafaatan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan sudah dirasakan seluru masyarakat Indonesia. Salah seorang yang turut merasakan manfaat tersebut adalah Nikolas William Rumaropen (36), warga Ambroben, Mnubabo, Pulau Biak, Papua.
Nikolas yang juga Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Daerah Kabupaten Biak Numfor dan terdaftar dalam segmen Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU-PN) menyebut bahwa dirinya beberapa kali melakukan pengobatan dengan menggunakan program JKN.
Baca Juga
“Saya sebelumnya sudah terdaftar sebagai peserta Askes sejak mendapatkan SK pengangkatan sebagai aparatur sipil negara (ASN) tahun 2010. Sejak terdaftar sebagai peserta dari zaman Askes sampai sekarang menjadi BPJS Kesehatan, saya sudah beberapa kali melakukan pengobatan dengan menggunakan program JKN, baik itu di Puskesmas maupun ketika saya berobat ke rumah sakit,” ujarnya.
Advertisement
Nikolas juga menuturkan bahwa saat ini dirinya dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr. R Gandhi AT dan mendapatkan pelayanan yang sangat baik. Ia juga mengatakan, dokter dan perawat sangat sigap serta cekatan.
“Sudah beberapa hari ini rasanya sesak dan sakit di dada, karena tidak membaik akhirnya saya dan istri pergi ke IGD RSAL dr. R Gandhi AT untuk mendapatkan pengobatan. Dokter dan perawat di sini sangat sigap dan cekatan untuk memeriksa kondisi saya saat itu,” tuturnya.
Tak Ada Kendala Menggunakan program JKN
Nikolas mengungkapkan bahwa dirinya tidak mendapatkan kendala apa pun, baik saat mengakses layanan kesehatan maupun hal-hal terkait administrasi.
“Tidak ada kendala selama saya mengakses layanan kesehatan di RSAL dr. R. Gandhi AT. Dokter, perawat dan petugas di sini baik dan ramah. Beberapa kali saya melihat di internet bahwa peserta JKN dari BPJS Kesehatan biasanya diperlakukan berbeda dengan pasien umum, namun, hal ini tidak saya rasakan di RSAL dr. R Gandhi AT," ungkapnya.
"Di sini tidak ada pembeda bagi masyarakat yang berobat menggunakan Program JKN maupun yang tidak menggunakan program tersebut. Sampai saat ini pun tidak ada biaya yang kami keluarkan meskipun banyak tindakan yang dilakukan seperti cek darah, rontgen dada, dan EKG,” tambah Nikolas.
Selain Nikolas, sang istri, Debora Dormina Dimara (32) pun menceritakan bagaimana dirinya menggunakan program JKN ketika melahirkan kedua anaknya.
“Selain saya, istri saya pun juga terdaftar sebagai peserta JKN. Ketika melahirkan anak pertama pada tahun 2013 maupun anak kedua tahun 2019 kami tidak mengeluarkan biaya sedikit pun padahal keduanya melalui operasi caesar. Kita semua tahu biaya melahirkan dengan operasi Caesar tidak lah sedikit,” ucap Nikolas.
Advertisement
JKN Beri Jaminan untuk Masyarakat
Nikolas menyebut bahwa keberadaan program JKN memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat Indonesia. Baginya, sudah banyak masyarakat lain yang terbantu dengan program JKN guna mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPJS Kesehatan karena dengan adanya program JKN, masyarakat Indonesia sangat terbantu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa mengkhawatirkan biaya pengobatan. Kita semua tahu bahwa biaya pengobatan di rumah sakit tidak sedikit dan jika tidak ditanggung oleh program JKN pasti sangat membebani keluarga," sebutnya.
"Saya sangat mengapresiasi adanya program JKN dan semoga keberlangsungan program JKN tetap terjaga. Selain itu semoga BPJS Kesehatan selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan yang mudah, cepat, dan setara," jelas Nikolas.
(*)