Sukses

3 Pernyataan Jokowi Terkait Penyelesaian Masalah Kawasan dan Dunia pada Pertemuan Para Menlu ASEAN

Sebagai Ketua ASEAN 2023, Jokowi juga menjelaskan besarnya kontribusi ASEAN bagi kejayaan Indo Pasifik dan dunia. Karenanya diperlukan sebuah komitmen untuk terus memperkuat persatuan demi menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hadiri pertemuan kehormatan para menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN untuk membahas penyelesaian masalah yang terjadi di ASEAN dan dunia. Kunjungan ini diadakan di Hotel Shangri-La Jakarta, Jumat (14/7/2023). 

Adanya pertemuan ini diyakini Jokowi untuk mencari solusi penyelesaian masalah yang tengah dihadapi oleh negara kawasan maupun dunia. 

"Yang Mulia, saya percaya kehadiran anda di ASEAN foreign ministers meeting dan di post ministerial conference adalah untuk mencari penyelesaian terhadap masalah-masalah kawasan, terhadap masalah-masalah dunia, bukan justru sebaliknya. Apalagi sampai memperuncing masalah," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat. 

Sebagai Ketua ASEAN 2023, Jokowi juga menjelaskan besarnya kontribusi ASEAN bagi kejayaan Indo Pasifik dan dunia. Karenanya diperlukan sebuah komitmen untuk terus memperkuat persatuan dan soliditas demi menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

"Untuk itu, kerjasama dan dukungan nyata dari para mitra dan tamu ASEAN sangat kami harapkan," ujarnya.

Lantas, hal apa saja yang dibahas dalam pertemuan ke-56 para Menlu ASEAN yang digelar hari ini? 

Di antaranya terkait isu kemanusiaan berkepanjangan yang terjadi di Myanmar, ketegangan di Laut China Selatan hingga penumpukan senjata di wilayah yang mengkhawatirkan.

Disisi lain, isu mengenai invasi yang masih terjadi antara Rusia-Ukraina, dan persaingan AS-China turut menjadi perhatian. Hal ini dikarenakan para menlu dari AS, Rusia, dan China turut hadir dalam acara pertemuan tersebut.

Untuk diketahui, pertemuan para menlu ASEAN ini telah berlangsung sejak Sabtu, 8 Juli hingga esok hari, Sabtu 15 Juli 2023.

Berikut sederet pernyataan Jokowi terkait penyelesaian masalah kawasan dan dunia pada pertemuan para Menlu ASEAN dihimpun Liputan6.com:

 

2 dari 4 halaman

1. Jokowi Ajak Para Menteri Luar Negeri Menjadi Pemenang Terhormat

Presiden Jokowi mengajak para menlu ASEAN menjadi pemenang terhormat. Jokowi menyebut ‘menang tanpo ngasorake’ yang diartikan dalam bahasa Jawa sebagai pemenang yang rendah hati tanpa menjatuhkan orang lain.

"Ada sebuah pepatah di Indonesia yaitu, menang tanpo ngasorake, yang artinya kita dapat menjadi pemenang tanpa merendahkan yang lain, tanpa mengalahkan yang lain," kata Jokowi saat menerima kunjungan kehormatan Menlu ASEAN di Hotel Shangri-La Jakarta, Jumat. 

"Untuk itu, saya mengajak kita semuanya marilah kita menjadi pemenang yang terhormat, menang tanpo ngasorake," sambungnya.

 

Dia meyakini bahwa pertemuan para Menlu ASEAN di Jakarta untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di kawasan dan dunia, bukan untuk memperuncingnya. Jokowi pun menekankan komitmen ASEAN untuk memperkuat persatuan dan soliditas serta sentralitas demi menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

 

3 dari 4 halaman

2. Tegaskan ASEAN Tidak Boleh Jadi Ajang Persaingan dan Proxy Negara Manapun

Jokowi pun menekankan komitmen ASEAN untuk memperkuat persatuan dan soliditas serta sentralitas demi menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. 

 

"ASEAN tidak boleh menjadi ajang persaingan, tidak boleh menjadi proxy negara manapun, dan hukum internasional harus dihormati secara konsisten," jelasnya.

Oleh karena itu, ia berharap adanya kerja sama dan dukungan dari tamu dan para mitra untuk mencapai tujuan pertemuan tersebut.

 

4 dari 4 halaman

3. Sebut ASEAN Punya Potensi Besar Jadi Epicentrum of Growth

Jokowi juga menyampaikan bahwa ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi epicentrum of growth, baik berupa usia produktif maupun serta kekayaan alam yang berlimpah. Jokowi menuturkan ASEAN yang terdiri dari negara yang berkembang, membutuhkan dukungan untuk meninggalkan pendekatan zero sum.

"Kami negara-negara ASEAN, negara yang sedang berkembang butuh pengertian, butuh kearifan dan juga butuh dukungan baik dari negara-negara maju dan negara-negara sahabat untuk meninggalkan pendekatan zero sum dan mengambil pendekatan saling menguntungkan," pungkas Jokowi.

 

Disisi lain, Jokowi menjelaskan bahwa keketuan Indonesia ASEAN akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kontribusi ASEAN bagi kejayaan Indo-Pasifik dan dunia.

Untuk itu, Jokowi meyakini pertemuan para Menlu ASEAN ini bertujuan untuk mencari penyelesaian terhadap masalah-masalah kawasan dan dunia.

"Saya percaya kehadiran anda di ASEAn foreign ministers meeting dan di post ministrial conference adalah untuk mencari penyelesaian terhadap masalah-masalah kawasan, terhadap masalah-masalah dunia, bukan justru sebaliknya. Apalagi sampai memperuncing masalah," jelas Jokowi.

 

 

Miranda Pratiwi