Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi berseloroh saat ditanyai perihal tugasnya di ranah politik untuk mengonsolidasi relawan.
Pasalnya, saat ini dia resmi rangkap jabatan usai ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI.
Baca Juga
Budi pun melempar canda, menyebut seketika lupa politik saat resmi menjabat Menkominfo RI. Selain itu, menurut Budi, proses politik jelang pemilihan umum atau Pemilu 2024 masih panjang.
Advertisement
"Sejak saya duduk disini saya agak lupa politik, ntar gini, kalau soal politik saya jawab gini kita fokus kerja. Kita fokus kerja karena Pak Presiden bilang kita fokus kerja saja," ujar Menkominfo Budi Arie dalam konferensi pers usai serah terima jabatan di Gedung Kominfo RI, Senin (17/7/2023).
"Kalau soal politik nanti masih lama masih ada waktu 4 bulan ke depan 5 bulan ke depan," sambung dia.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan ihwal calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) sudah ada pihak lain dari DPO Projo yang menanganinya. Oleh sebab itu, Budi menegaskan bakal fokus menjalankan kerja-kerja sebagai Menkominfo.
"Soal copras capres nanti aja. Biarin. Udah ada yang ngurus itu. Tugas kita adalah fokus kerja menyelesaikan apa yang bisa dikerjakan," ungkap dia.
Budi berujar, tugas berat tengah menantinya sebagai Menkominfo. Namun, Budi mengaku lega karena bakal dibantu Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria.
"Ini tugas di Kominfo saja sudah berat, tambah lagi ngurus relawan lebih berat. Tapi yang pasti begini, kominfo ini kan tugasnya berat, setelah saya di ceritakan aja langsung waduh duh luar biasa ya, untuk saya dibantu oleh Pak Wamen," jelas Budi.
Â
Punya Harta Rp 101 Miliar, Mobil Termahal Menkominfo Budi Arie Setiadi Tak Sampai 400 Juta Rupiah
Sebelumnya, kursi Menkominfo akhirnya resmi terisi setelah Budi Arie Setiadi resmi dilantik sebagai sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo baru, sisa masa jabatan periode 2019-2024.
Budi Arie Setiadi dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7/2023). Budi Arie Setiadi diketahui pernah menjabat sebagai Wakil Ketua PDI Perjuangan DKI Jakarta dan Ketua Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Dalam laman laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang diakses melalui laman elhkpn.kpk.go.id, Menkominfo Budi Arie Setiadi tercatat memiliki harta sebesar Rp101.018.800.000. Harta itu dia laporkan pada Februari 2023 saat menjabat Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Harta tersebut terdiri dari 11 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Tangerang, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Bekasi, dan Padang. Nilai harta tidak bergeraknya itu mencapai Rp62.746.800.000.
Untuk harta bergerak, dia melaporkan memiliki tiga mobil, di antaranya yakni Honda HR-V RU5 1.8 RS 2019 senilai Rp390 juta, Honda HR-V 2016 senilai Rp219 juta, dan VW Scirocco 2014 senilai Rp260 juta. Harta bergerak lainnya yang tak dirinci yakni senilai Rp2,3 miliar.
Surat berharga senilai Rp24,5 miliar, kas dan setara kas senilai Rp10.603.000.000. Dia tak tercatat memiliki utang, jadi total harta kekayaannya sebesar Rp101.018.800.000.
Â
Advertisement
Diambil Sumpah Jabatan
Dalam acara pelantikan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/7/2023), Jokowi memimpin pembacaan sumpah jabatan yang diikuti sejumlah pejabat yang dilantik.
"Demi tuhan saya berjanji, bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara," ucap Budi saat membacakan sumpah jabatan di Istana Negara Jakarta, Senin (17/7/2023).
Mengutip rekam jejaknya, sebelum ditunjuk sebagai Menkominfo, Budi sendiri dikenal sebagai Kooordinator Nasional Relawan PROJO (Pro Jokowi) pada 2013 hingga 2014. Lalu dari 2014 hingga saat ini, ia merupakan Ketua Umum DPP PROJO. Sejak kuliah, Budi Arie memang dikenal sebagai sosok yang aktif berorganisasi.
Mengutip informasi dari situs Kemendes, Budi yang menempuh pendidikan di jurusan Ilmu Komunikasi UI ini telah bergabung dengan beberapa organisasi kemahasiswaan. Ia pernah menjadi Ketua Forum Studi Mahasiswa UI pada 1992, lalu menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI di 1994.