Liputan6.com, Jakarta Mantan Panglima TNI Andika Perkasa angkat bicara soal transisi kepempinan di 2024. Menurut dia, itu tak boleh lagi diwarnai konflik kepentingan individu atau kelompok dan menghancurkan apa yang sudah dicapai dan dibangun oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Adapun ini disampaikannya dalam wawancara dengan Radio Elshinta seperti dikutip dalam akun Youtubenya, Selasa (18/7/2023).
Baca Juga
Andika Perkasa menegaskan, pemerintahan Jokowi berjuang di tengah terpaan wabah Covid-19 di tahun 2019, di mana menimbulkan banyak masalah sosial.
Advertisement
"Kita dihantam Covid-19 di 2019, itu langsung memukul macem-macem. Pengganguran kita langsung 7 persen, tingkat kemiskinan juga naik menjadi 10,2 persen dari tadinya lebih rendah. Kemudian juga karena semua mengurangi jam produksi orang enggak boleh kumpul di seluruh dunia, akhirnya produktivitas turun, harga-harga lebih mahal," kata dia.
Meski di tengah terpaan itu, pemerintahan Jokowi masih bangkit. Bahkan perekonomian Indonesia masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Karenanya, Andika berpesan jangan sampai pembangunan Jokowi menjadi hancur karena dinamika politik di Pemilu 2024.
"Udah susah payah ini, jangan sampai ada tambahan dinamika. Gitu lho, tambahan gangguan, Jadi transisi ini harus benar-benar smooth. Bukan berarti enggak boleh transisi. Transisi tapi perbedaan dari calon presiden dan timnya ini di dalam memenangkan nanti harus punya gambaran yang besar. Gambaran besar ini kita enggak boleh kehilangan kesempatan lagi," ungkap dia.
"Kita sudah kesandung-sandung ini, sejak 2019 kesandung. Covid, kemudian perang di Ukraina, dan perang di Ukraina masih berlangsung, enggak ada yang memprediksi akan berakhir, sehingga masih akan melambat. Karena harga-harga misalnya, energi komoditas energi naik. Kalau sampai usaha pemerintah ini yang terseok-seok diganggu yang tadi proses internal, sayang. Jangan dong," sambungnya.
Menurut Andika, jika ada pihak yang menghancurkan pembangunan yang sudah ada, maka tentu akan mengalami perlambatan.
"Jangan sampai pembangunan yang dilakukan pemerintahan Jokowi ini kemudian ada yang hancur karena ada konflik horizontal dari bawah. Infrastruktur dihancurin, akhirnya nanti anggaran yang kita punya di 2024 terpaksa kita gunakan untuk memperbaiki. Kan sayang. Harusnya membangun infrakstrur lain," jelas dia.
Dilirik Puan Maharani Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani melirik mantan Panglima TNI Andika Perkasa sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi bakal calon presiden Ganjar Pranowo Pemilu 2024.
Hal ini disampaikannya ketika bersama Andika saat memberikan keterangan pers usai pelatihan juru kampanye Ganjar Pranowo di Inews Tower, Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Puan mengatakan, nama kandidat bakal calon wakil presiden masih digodok. Kemudian, ia menyebut Andika yang berada di sebelahnya punya peluang.
"Sekarang mungkin nambah juga, ini mungkin yang disebelah saya juga bisa," katanya melirik Andika Perkasa.
Lantas Andika langsung merespon pernyataan Puan. Tanpa berkata-kata, Andika melemparkan senyum lebar mendengar pernyataan ketua DPR RI itu.
Saat ini, nama-nama bakal calon wakil presiden yang beredar masih dibahas. Dilihat bagaimana latar belakangnya. Bakal dilihat tokoh yang punya kesamaan visi dan misi dengan Ganjar Pranowo.
"Jadi semuanya sedang kita pertimbangkan nama nama yang kemudian beredar di publik," kata Puan.
Lebih lanjut, Puan mengamini kalau Andika bisa menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo. "Ya bisa aja," katanya.
Advertisement