Sukses

Budiman Sudjatmiko Keceplosan Bilang Andika Perkasa Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar

Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko akhirnya muncul ke publik, usai pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko akhirnya muncul ke publik, usai pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Kali ini, Budiman berbicara banyak dalam sebuah podcast channel milik Politisi Akbar Faizal.

Pada perbincangan tersebut, Budiman mengaku pertemuannya dengan Prabowo sejatinya adalah sebagai indicidu anak bangsa dan bukan membawa bendera partai.

Budiman menegaskan, pertemuan dengan sejenis seperti yang dilakukannya dengan Prabowo bukanlah kali pertama. Sebab sebelumnya, Budiman juga sering bertemu dengan tokoh nasional lainnya seperti Luhut Binsar Pandjaitan dan Andika Perkasa.

“Orang-orang PDI juga banyak yang bisa diajak ngobrol, diajak ngobrol santai sambil ngopi,” kata Budiman dalam podcast yang ditayangkan pada Kamis malam kemarin dan dikutip Jumat (21/7/2023).

“Ingat ya, sebelum bertemu dengan Pak Prabowo, saya sempat main ke rumah Pak Luhut ngopi-ngopi makan biasa, terus dengan Pak Andika beberapa minggu sebelum Pak Andika dinyatakan sebagai ketua tim, saya seminggu sebelumnya ketemu Pak Andika di rumahnya,” tutur Budiman.

Sontak, Akbar Faizal langsung menegaskan apa maksud dari pernyataan Andika sebagai ketua tim. Apakah yang dimaksud Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo. Namun Budiman segera meralat. Gesturnya seolah tampak seperti keceplosan berbicara.

“Sudah diputuskan Pak Andika ketua tim?,” tanya Akbar.

“Belum saat itu, eh belum belum sampai sekarang belum. Tapi artinya..,” timpal Budiman.

“Akan menjadi ketua tim?,” tekan Akbar bertanya.

“Kita lihat nanti ya,” singkat Budiman.

2 dari 2 halaman

Diskusi

Budiman lalu mengalihkan topik pembicaraan tentang apa yang dilakukannya di rumah Andika Perkasa. Menurut dia, apa yang dilakukan sama seperti saat bertemu Prabowo yakni diskusi soal kebangsaan. Hanya bedanya, tidak ada awak media sehingga tidak terkesan ramai dan dispekulasi beragam sudut pandang.

“Di rumah Pak Andika tidak ada wartawan, di rumah Pak Luhut tidak ada wartawan begitu di rumah Pak Prabowo wartawan seabrek, saya tuh biasa ngobrol seperti itu ya Bung Akbar,” jelas Budiman.

Liputan6.com lalu mengonfirmasi langsung kepada Budiman, menurut dia itu bukan keceplosan. Melainkan sebuah analisis yang belum diketahui kepastiannya.

“Itu analisis saja itu, artinya perkiraan saya, tapi belum tahu pastinya itu hanya perkiraan saya,” ujar Budiman menjawab konfirmasi lewat sambungan telepon.