Sukses

Dilanda Krisis Air Bersih, Indonesia Bantu Dirikan Sumur di Palestina

Krisis air bersih di Palestina ditanggapi serius oleh Lembaga kemanusiaan asal Indonesia, Golden Future, dengan mewujudkan pembangunan sumu air bersih di Yerussalem, Al Quds & Khan Yunis yang terletak di dekat kompleks masjid Al Aqsha & Wilayah Gaza.

Liputan6.com, Jakarta - Krisis air bersih di Palestina ditanggapi serius oleh Lembaga kemanusiaan asal Indonesia, Golden Future, dengan mewujudkan pembangunan sumu air bersih di Yerussalem, Al Quds & Khan Yunis yang terletak di dekat kompleks masjid Al Aqsha & Wilayah Gaza. Aryo Nur Firduas dari tim program Golden Future mengatakan, kawasan tersebut menjadi yang mengalami krisis air sehingga sangat membutuhkan bantuan.

“Sumur di Palestina adalah bentuk dari kedermawanan masrayarakat Indonesia yang bermanfaat untuk para warga palestina khususnya di Yerusalem di dekat Al-Aqsha Cooler,” kata Aryo dalam keterangan pers diterima.

Aryo memastikan, sumur air dibangung timnya akan terus dipakai oleh jamaah Al Aqsha. Dia berharap setiap tetesnya memudahkan kehidupan dan ibadah warga Palestina yang ada di Yerusalem.

Dia menambahkan, sumur lain yang dibangun ada di wilayah Khan Yunis, Gaza. Lokasi ini diketahui menjadi salah satu daerah yang di blokade Israel dan mengalami krisis air akut.

“Kehadiran sumur air bersih diharapkan menjadi oase bagi ribuan warga untuk mendapatkan air bersih secara mudah," tutur Aryo

Aryo menjelaskan, setiap sumur tersebut diyakini mampu membantu sekitar kurang lebih 1000 Kepala Keluarga (KK) atau 5000 orang. Artinya, dengan hadirnya sumur air bersih maka dapat memberikan manfaat bagi kebutuhan masyatakat setempat.

Diketahui, krisis air masih menjadi problem masyarakat Palestina, khususnya di Gaza. Salah satu penyebabnya adalah adanya sabotase dan serangan zionis Israel terhadap akses air bersih bagi warga Palestina.

Berdasarkan hasil riset Institut Global untuk Air, Lingkungan dan Kesehatan dan Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania menyimpulkan bahwa air di Gaza tidak dapat diminum dan secara perlahan akan meracuni penduduk. WHO mencatat, 50% anak-anak di Gaza menderita infeksi yang berhubungan dengan air karena 97% air di Palestina terkontaminasi.

“Air adalah salah satu elemen kehidupan. Jika akses air ditutup maka kehidupan juga terganggu dan perlahan bisa menimbulkan kematian,” khawatir Aryo.

2 dari 2 halaman

Alasan Membangun Sumur Air Bersih

Atas dasar rasa kemanusiaan, lanjut Aryo, timnya akan terus membantu masyarakat Palestina memiliki sumber air yang layak. Dia berdoa, semoga selanjutnya kembali dibangun sumur air bersih di titik krisis lain.

"Ayo ulurkan tangan kita semua sangat bermanfaat bagi masyarakat Palestina yang sedang mengalami krisis air," Aryo menandasi.