Liputan6.com, Jakarta - Saat pemeriksaan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto di Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Senin 24 Juli 2023, sejumlah orang nampak mengawalnya.
Seperti diketahui, Airlangga Hartarto menghadiri pemeriksaan di Kejagung terkait kasus mafia minyak goreng, yakni tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya di industri kelapa sawit.
Baca Juga
Namun rupanya, para pengawal Airlangga sempat cekcok dengan wartawan yang meliput usai pemeriksaan. Pantauan Liputan6.com, Airlangga Hartarto bergegas meninggalkan Kejagung sekitar pukul 21.05 WIB. Sempat terjadi dorong-dorongan antara pengawal dengan wartawan yang masih mencoba meminta keterangan dari Airlangga.
Advertisement
Kemudian, saat mendekati mobil, terdengar teriakan ancaman dari salah satu pengawal Airlangga. Bahkan, dia sempat mengancam akan menembak.
"Buka jalan, gue tembak, tembak lo," ancam pengawal Airlangga Hartarto kepada wartawan.
Usai kejadian tersebut, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasi terkait ketidaknyamanan yang terjadi usai pemeriksaan.
"Kami berterima kasih atas kesediaan teman-teman wartawan menunggu sekitar 12 jam pemeriksaan dan kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi usai pemeriksaan," ujar Haryo Limanseto.
Menurut Haryo, pihaknya telah melakukan klarifikasi dan memastikan tidak ada Protokoler Kemenko Perekonomian yang mengancam menembak wartawan saat mengawal Airlangga Hartarto meninggalkan Kejagung.
"Bahwa tidak ada Protokoler Kemenko Perekonomian yang mengucapkan kata-kata tembak," terang dia.
Berikut sederet fakta terkait ricuh wartawan dengan pengawan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kejaksaan Agung Kejagung usai Airlangga menghadiri pemeriksaan terkait kasus mafia minyak goreng, yakni tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya di industri kelapa sawit dihimpun Liputan6.com:
1. Ricuh Wartawan Diancam Tembak
Sejumlah orang mengawal Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri pemeriksaan di Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus mafia minyak goreng, yakni tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya di industri kelapa sawit.
Para pengawal Airlangga sempat cekcok dengan wartawan yang meliput usai pemeriksaan.
Pantauan Liputan6.com, Senin 24 Juli 2023, Airlangga Hartarto bergegas meninggalkan Kejagung sekitar pukul 21.05 WIB. Sempat terjadi dorong-dorongan antara pengawal dengan wartawan yang masih mencoba meminta keterangan dari Airlangga.
Saat mendekati mobil, terdengar teriakan ancaman dari salah satu pengawal Airlangga. Bahkan, dia sempat mengancam akan menembak.
"Buka jalan, gue tembak, tembak lo," ancam pengawal Airlangga kepada wartawan.
Usai Airlangga Hartarto memasuki kendaraannya, mobil rombongan belakang mendesak kerumunan hingga sebagian wartawan terdorong. Emosi dan cekcok terjadi, hingga saling melontarkan makian dan kata-kata kasar.
Mendengar hal tersebut, wartawan berlari mengejar pengendara mobil tersebut. Pengemudi kemudian tancap gas keluar Kejagung mengikuti kendaraan Airlangga Hartarto.
Advertisement
2. Kemenko Perekonomian Sampaikan Terima Kasih
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) merespons pemberitaan terkait adanya pengawal Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengancam menembak wartawan usai agenda pemeriksaannya di Kejaksaan Agung (Kejagung), sebagai saksi di kasus mafia minyak goreng.
Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasinya atas peristiwa yang terjadi usai pemeriksaan Airlangga Hartarto pada Senin malam 24 Juli 2023.
"Kami berterima kasih atas kesediaan teman-teman wartawan menunggu sekitar 12 jam pemeriksaan dan kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi usai pemeriksaan," tutur Haryo dalam keterangannya, Selasa (25/7/2023).
3. Kemenko Perekonomian Bantah Tidak Ada Protokoler Ucap Kata Tembak
Kemudian Henurut Haryo, pihaknya telah melakukan klarifikasi dan memastikan tidak ada Protokoler Kemenko Perekonomian yang mengancam menembak wartawan saat mengawal Airlangga Hartarto meninggalkan Kejagung.
"Bahwa tidak ada Protokoler Kemenko Perekonomian yang mengucapkan kata-kata tembak," jelas dia.
Haryo mengatakan, Protokoler Kemenko Perekonomian tidak dibekali senjata selama melaksanakan tugas mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Protokoler Kemenko Perekonomian telah memiliki SOP tersendiri dalam melaksanakan pendampingan kepada pimpinan, dan dalam menjalankan tugasnya Protokol Kemenko Perekonomian tidak dibekali dengan senjata," Haryo menandaskan.
Advertisement