Liputan6.com, Jakarta - Gempa kembali menggetarkan Indonesia pada hari ini, Selasa (25/7/2023). Hingga pukul 19.40 WIB, setidaknya ada tiga kali gempa hari ini yang terjadi.
Lindu pertama pada hari ini terjadi subuh tadi pukul 05:10:51 WIB di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca Juga
"Pusat gempa berada di laut 59 kilometer barat laut Gorontalo Utara," papar BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id.
Advertisement
Episenter lindu berada pada koordinat titik 1.27 Lintang Utara (LU) dan 122.63 Bujur Timur (BT). Gempa tersebut memiliki kekuatan magnitudo 4,5 dengan kedalaman 7 kilometer.
BMKG menyatakan, lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
Lalu di pagi hari pukul 07:25:12 WIB, gempa bumi menggetarkan Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Lindu itu berkekuatan magnitudo 6 dengan kedalaman 75 kilometer.
BMKG menyatakan, gempa dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Atambua, Ende, dan Kupang. Lalu MMI II-III di Kefa, Soe, Alor, Maumere, Larantuka, dan Waingapu serta MMI III di Lembata.
Pusat lindu berada dilaut 74 kilometer barat laut Timor Tengah Utara. Episenter gempa berada pada koordinat titik 9.26 Lintang Selatan (LS) dan 123.95 Bujur Timur (BT).
Kemudian pada pukul 10:04:40 WIB, lindu terjadi di wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Pusat gempa berada di darat 32 kilometer barat daya Kabupaten Pidie Jaya.
Episenter lindu berada pada koordinat titik 4.97 Lintang Utara (LU) dan 95.99 Bujur Timur (BT). Gempa itu bermagnitudo 2,7 dengan kedalaman 6 kilometer.
BMKG menyatakan, lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Tangse.
Apa Itu Gempa Bumi?
Apa Itu Gempa Bumi?
Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.
Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.
Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.
Advertisement
Tanggap Bencana Gempa Bumi
Tanggap Bencana Gempa Bumi
Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.
Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.
Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.
Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi. Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.
Antisipasi Gempa Bumi Sebelum Terjadi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum Terjadi Gempa
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
- Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Advertisement
Saat dan Setelah Terjadi Gempa Bumi
Saat Terjadi Gempa
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa
- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa.