Liputan6.com, Jakarta - Senyum bahagia terpancar di wajah Raju Hasudungan Simalango (20). Ia semringah bisa berkumpul bersama ratusan mahasiswa penerima beasiswa dari Tanoto Foundation.
Raju berkuliah di Universitas Sumatera Utara (USU) mengambil jurusan Matematika. Ia berasal dari keluarga pas-pasan. Ayahnya supir bus, ibunya tak bekerja.
Baca Juga
Hidup Raju dan keluarga makin berat setelah sang ayah divonis diabetes dan tak bisa bekerja. Mau tak mau, Raju dan ibunya harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terutama kedua adiknya.
Advertisement
Dengan ilmu Matematika yang ia miliki, Raju mencoba bekerja sebagai tenaga pengajar di Bimbel.
"Bersyukur bisa keterima di situ. Sangat bermanfaat menolong aku dan keluarga," kata Raju membagikan kisahnya di April Learning Institute, Pangkalan Kerinci, Riau, Selasa (25/7/2023).
Demi memenuhi kebutuhan finansial untuk kuliah, Raju mencoba mengikuti program TELADAN (Transformasi Edukasi untuk melahirkan Pemimpin Masa Depan) dari Tanoto Foundation.
Gayung bersambut, pria kelahiran 12 Juli 2003 tersebut berhasil lolos, diterima di program non reguler. Bersama Tanoto Foundation, Raju tak hanya dibiayai kuliah, tapi juga banyak belajar soal leadership.
"Belajar dari orang-orang hebat di sini yang latar belakangnya juga berat. Jadi itu memotivasi aku untuk maju. Dan setiap kegiatannya di Tanoto juga sangat memotivasi aku," ucap dia.
Raju bersama ratusan penerima beasiswa Tanoto Foundation berkumpul dalam event Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2023 di Riau pada 23-26 Juli. Acara ini mengambil tema "Learn and Lead: Becoming Epicentrum of Growth​​​​​​​".
Total, TSG melibatkan 198 mahasiswa di 10 universitas mitra. Mulai dari Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sumatera Utara, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Hasanuddin, Universitas Mulawarman, dan Univeristas Riau.
Foundation Terbesar di Bidang Pendidikan
Â
Managing Director RGE (Royal Golden Eagle) Group dan Dewan Wali Amanat Tanoto Foundation, Anderson Tanoto, menjelaskan bahwa Tanoto Foundation adalah Foundation yang independen dan terbesar di non BUMN.
Selain itu, Tanoto Foundation juga adalah Foundation terbesar di Indonesia dalam bidang pendidikan.
"Kenapa kita fokus di pendidikan? Karena bapak saya, Sukanto Tanoto, dan ibu saya tidak ada kesempatan menyelesaikan pendidikan, bahkan SMA saja tidak selesai. Bukan karena mereka tidak mau, tapi karena waktu itu tahun 1960-70an, bapak ibu saya percaya kalau di kasih uang saja itu percuma, dan dengan pendidikan jadi lebih baik. Tidak ada yang bisa ambil knowledge kita," kata Anderson di Pangkalan Kerinci, Riau, Minggu (23/7/2023).
Ia menambahkan, selain memberikan memberikan bantuan untuk mahasiswa S1 dan S2, Tanoto Foundation juga fokus di pendidikan anak usia dini dan Sekolah Dasar.
"Kita percaya pendidikan itu adalah investasi di SDM dan investasi di kalian (penerima beasiswa) dan enggak semua orang bisa pakai kesempatan ini," tambahnya.
Anderson mengatakan Tanoto Scholars Gathering dilakukan bertujuan untuk mengenalkan ekosistem perusahaan-perusahaan Tanoto dan juga mempertemukan para mahasiswa yang meraih beasiswa.
“2014 Tanoto Scholars Gathering itu yang pertama dan banyak yang enggak tahu kita perusahaan apa. Jadi harus kita kenalkan sisi bisnis dan sejarah keluarga kita. Itu alasan kita buat acara ini. Kegiatan ini juga sangat penting untuk networking antar universitas."
"TSG itu membangun karakter-karakter kalian (mahasiswa), bukan cuma dari sisi pembicaraan, tapi juga experience learning. Jadi grup-grup kalian adalah sekolah-sekolah yang beda dan dari universitas ada kelemahan dan kelebihan masing-masing dan kesempatan saling belajar dan ini adalah experience learning yang sangat unik buat kalian semua," ucapnya.
Advertisement