Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir tengah bekerja ekstra keras dalam menjaga muruah sepak bola Indonesia sebagai negara penyelenggara Piala Dunia U-17 pada bulan November hingga Desember mendatang.
Menteri BUMN ini ingin penyelenggaraan turnamen sepak bola tertinggi generasi muda di dunia tersebut berjalang dengan maksimal dan meninggalkan kesan baik di mata komunitas internasional.
Baca Juga
Karenanya, Erick Thohir bersama PSSI berupaya maksimal untuk memenuhi permintaan FIFA agar suprastruktur dan infrastruktur penyelenggaraan Piala Dunia U-17 dalam kondisi maksimal.
Advertisement
Salah satu permintaan FIFA yang ditindaklanjuti oleh Eks Presiden Inter Milan tersebut adalah membenahi kondisi Jakarta Internasional Stadium (JIS) sesuai permintaan FIFA yang tertulis dalam surat resminya.
FIFA secara resmi meminta Erick Thohir bersama PSSI untuk membenahi kondisi JIS sebagai salah satu stadion yang akan dipakai untuk penyelenggaraan Piala Dunia–17. Kondisi JIS yang menjadi sorotan dalam surat FIFA adalah kondisi rumput yang kurang memadai untuk dipergunakan pada gelaran sepak bola mendatang.
"Alhamdulillah tanggal 20 Juli kita sudah menerima surat dari FIFA. Beberapa catatan yang harus segera kita tindak lanjuti sebelum FIFA mengecek tanggal 28 (Juli) sampai 2 Agustus rencananya. Dan tentu karena surat tersebut saya juga melayangkan surat kepada Bapak Menpora, untuk tanggal 24 Juli untuk segera mulai mengirim surat kepada PUPR, untuk renovasi yang diperlukan sesuai dengan catatan FIFA dan memang mereka akan turun ke lapangan mengecek sekali lagi," terang Erick Thohir.
Dalam surat resmi FIFA yang ditandatangani oleh oleh Manajer Lapangan Senior FIFA, Alan Ferguson tertanggal 20 Juli 2023, organisasi tertinggi sepak bola dunia tersebut menekankan beberapa perhatian soal stadion penyelenggaraan. Surat tersebut diawali dengan permintaan pergantian Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta yang tak bisa digunakan.
Seperti diketahui, SUGBK tak bisa digunakan karena akan digunakan sebagai venue konser Coldplay. Karenanya, JIS yang berlokasi di Jakarta ditunjuk menjadi stadion pengganti. Kemudian isi surat dilanjutkan dengan FIFA yang menyoroti jenis rumput yang digunakan oleh JIS.
Menurut FIFA, rumput yang digunakan oleh JIS kurang layak untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Hal ini lantaran JIS menggunakan tipe rumput Zoysia yang memiliki waktu pemulihan lambat.
"Di Indonesia, tipe rumput adalah Zoysia dan pemulihannya sangat lambat, pimpinan saya menyoroti faktor itu akan membuat permukaan yang buruk di Stadion JIS," tulis FIFA dalam surat resminya.
Masih Ada Waktu untuk Pembenahan
Dengan jenis rumput yang digunakan saat ini lapangan hanya akan bisa digunakan dua atau tiga laga saja. Hal ini yang membuat FIFA tidak merekomendasikan JIS sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17. Untuk itu, renovasi bisa menjadi pilihan dengan mengganti rumput seperti yang dilakukan oleh FIFA di beberapa stadion di Indonesia.
Penanaman ulang rumput tersebut akan berjalan selama 8-10 pekan. Sehingga dengan jadwal Piala Dunia U-17 yang dimulai pada akhir November 2023 nanti masih ada waktu untuk membenahi. FIFA pun memastikan akan membantu dengan menurunkan langsung konsultan lapangan.
"Kami siap mendukung proses ini dengan semua keahlian dan pengalaman yang diperoleh dalam kompetisi FIFA di semua tingkatan," lanjut surat tersebut.
FIFA pun meminta JIS menjadi prioritas agar renovasi akan berjalan seperti waktu yang telah direncanakan alias selesai sebelum turnamen Piala Dunia U-17 digelar. Tidak hanya soal renovasi, FIFA pun berjanji akan mendampingi agar lapangan JIS tetap terawat.
"Kami merencanakan lokakarya manajemen lapangan untuk mentransfer ilmu dari para ahli kami ke manajemen lokal serta memastikan pemeliharaan lapangan yang tepat dilakukan sebelum dan selama turnamen," tulis FIFA.
Advertisement