Liputan6.com, Medan Masyarakat semakin resah dengan aksi kejahatan yang marak terjadi, salah satunya begal. Bukan cuma meresahkan, tentunya aksi begal membuat takut banyak orang karena oknum bukan sekadar mengambil harta benda, namun berpotensi melakukan hal yang tak diduga.Â
Mengenai aksi begal itu, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Nasution pun angkat bicara. Ya, Bobby ambil sikap dan menegaskan berulang kali kepada aparat kepolisian untuk bertindak tegas terhadap pelaku begal. Hal tersebut tentunya untuk melindungi dan memberikan rasa aman bagi warganya.Â
Dalam akun Instagramnya, Bobby bahkan menyampaikan soal tindakan tegas akibat begal yang meresahkan masyarakat di Kota Medan. Dia melihat bahwa para pelaku diketahui ada yang sudah melakukan aksi tersebut berulang kali.
"Untuk itu, saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan walaupun harus ditembak mati," tulis Bobby seperti dikutip dari akun Instagram @bobbynst pada Jumat (28/7).Â
Mengenai hal tersebut, seluruh elemen masyarakat, organisasi masyarakat, bahkan organisasi agama, mendukung penuh suara Bobby. Salah satu dukungan datang dari Ketua Al-Washliyah Kota Medan H Abdul Hafiz Harahap didampingi sekretaris Hasanul Jihadi. Ustaz yang baru pulang berhaji dari tanah suci Mekkah itu bilang, pelaku begal sama dengan musuh Allah SWT dan Rasulnya.
"Bila begal diposisikan sebagai bentuk perbuatan yang memerangi Allah Swt dan Rasulnya, maka balasannya bisa dilihat pada Al Quran surah Al Maidah ayat 33," kata Hafiz Kamis (27/7) sembari menunjukkan potongan ayat tersebut bersama artinya.
"Hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah SWT dan Rasulnya dan membuat kerusakan di bumi, hanyalah dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang, atau diasingkan dari tempat kediamannya. Yang demikian itu kehinaan bagi mereka di dunia, dan di akhirat mereka mendapatkan azab yang keras."
Demikian arti ayat tersebut yang kemudian ditafsirkan bahwa perbuatan begal adalah seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi sang maha Pencipta.
"Dan tentu saja pembegal adalah orang yang dihindari dan ditinggalkan oleh orang lain karena kejahatan yang dilakukannya merupakan seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi Allah SWT," ujar Abdul Hafiz.
Ditambahkan Sekretaris Al-Washliyah Kota Medan Hasanul Jihadi, pihak-pihak yang coba menentang ketegasan Bobby Nasution adalah upaya pansos (panjat sosial) yang berefek pada muaknya masyarakat.
"Saya pribadi tak setuju dengan statemen-statemen yang digiring seolah begal itu harus dilindungi. Ingat, saat mereka beraksi mereka tak mempedulikan korbannya. Jadi Ketegasan Bobby Nasution agar begal ditembak mati jika diperlukan sudah sangat tepat," kata Hasanul Jihadi.
Â
(*)