Sukses

Tanoto Foundation Persiapkan Mahasiswa Jadi Pusat Perkembangan dan Kemajuan Bangsa Lewat TSG 2023

Pemuda adalah masa depan bangsa yang akan menjadi kekuatan ekonomi dan tulang punggung pembangunan negara Indonesia. Mereka juga yang akan mendominasi populasi dalam bonus demografi pada 2030-2045.

Liputan6.com, Jakarta - Pemuda adalah masa depan bangsa yang akan menjadi kekuatan ekonomi dan tulang punggung pembangunan negara Indonesia. Mereka juga yang akan mendominasi populasi dalam bonus demografi pada 2030-2045. Sudah sepatutnya mereka dibekali keahlian, pelatihan karakter, dan pengalaman nyata sejak dini yang akan menjadi bekal mereka memimpin masa depan.

Hal ini menjadi salah satu fokus Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981. Melalui program TELADAN, Tanoto Foundation membangun komunitas pemimpin yang bisa memberi kontribusi positif bagi lingkungan tempat mereka tinggal dan bekerja secara berkelanjutan.

Dewan Wali Amanat Tanoto Foundation, Anderson Tanoto, mengatakan, “Sebagai pemimpin masa depan, harus memiliki karakter. Karakter dibangun bukan hanya dari diskusi-diskusi semata, namun juga dari experiential learning seperti kegiatan TSG saat ini,” sebut Anderson, dalam pembukaan acara Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2023 yang berlangsung pada Minggu, 23 Juli 2023.

Anderson juga berharap kesempatan dalam rangkaian TSG 2023 ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para Tanoto Scholars untuk belajar dan menambah pengalaman.

“Saling belajarlah dengan scholars dari kampus berbeda yang ada di acara ini satu sama lain dan serap ilmu dari para pembicara ahli yang hadir selama kegiatan ini,“ sambung Anderson.

<p>Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menjadi pembicara dalam acara TSG 2023 memberikan paparan mengenai bagaimana Tanoto Foundation mempersiapkan generasi muda sebagai pemimpin di masa depan (Istimewa)</p>

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, yang juga menjadi pembicara dalam acara TSG 2023 memberikan paparan mengenai bagaimana Tanoto Foundation mempersiapkan generasi muda sebagai pemimpin di masa depan.

“Ada pepatah China mengatakan - If you want 1 year of prosperity, grow grain, if you want 10 years of prosperity, grow trees, if you want 100 years of prosperity, grow people, dan inilah yang dilakukan founder Tanoto Foundation, Pak Sukanto, tidak hanya berfikir kemajuan untuk 5-10 tahun ke depan, tapi juga 100 tahun ke depan dengan mengembangkan pemimpin-pemimpin Indonesia yang berkualitas lewat Tanoto Foundation,” sebut Menteri Kesehatan.

“Di tahun 2030-2045, di saat rentang Indonesia mengalami puncak bonus demografi, kalianlah yang akan menjadi pemimpin, karena itu berhasil atau tidaknya Indonesia menjadi negara maju dan menjadi salah satu dari 7 negara dengan GDP tertinggi menjadi tanggung jawab kalian, para pemimpin masa depan, dan untuk itu kalian harus pintar, sehat, dan berkontribusi,” tutup Budi Gunadi.

Sedangkan pembicara lainnya, Wakil Rektor Universitas Gajah Mada Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni, Ari Sujito, menjelaskan bagaimana mengoptimalkan proses belajar di kampus untuk menjadi epicentrum of growth.

TSG 2023 juga diisi oleh pembicara dari Singapura yaitu, Adjunct Professor, College of Alice & Peter Tan, Department of Medicine, Division of Family Medicine (National University of Singapore), dr. Tan Lai Yong. dr Tan Lai Yong membahas mengenai bagaimana pemimpin yang baik bukan hanya memimpin, namun juga harus memberdayakan orang lain untuk juga mampu memimpin.

<p>Aktris Rachel Amanda saat menghadiri Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2023 (Istimewa)</p>

Bukan hanya dari pemerintahan dan akademisi, TSG 2023 juga menghadirkan pembicara dari kalangan influencer. Penyanyi dan aktris Indonesia, Rachel Amanda, memberikan insight bagaimana pendidikan adalah salah satu faktor yang membantu ia bertahan di industri film Indonesia.

“Sebagai figur publik, harus memiliki sesuatu untuk dipelajari selain keahlian berakting di depan layar kaca. Belajar merupakan proses seseorang bertumbuh dan itu bukan sesuatu yang mudah serta membutuhkan proses,” tutup Rachel.

2 dari 2 halaman

Mengenai Tanoto Scholars Gathering 2023

Tanoto Scholars Gathering (TSG) adalah bagian dari program kepemimpinan dan beasiswa Tanoto Foundation yang bernama TELADAN (Transformasi Edukasi untuk melahirkan Pemimpin Masa Depan), yang mempertemukan Tanoto Scholars dari seluruh Indonesia dan luar negeri di mana mereka diberikan kesempatan untuk ber-networking, membangun tim, dan bertemu dengan Founder dan Trustees Tanoto Foundation. TSG merupakan titik awal transformasi kepemimpinan dari “Lead Self” menjadi “Lead Other”.

Berlangsung pada 23-26 Juli 2023 di Pangkalan Kerinci, Riau, TSG 2023 diikuti oleh 198 Tanoto Scholars dari 12 universitas mitra Tanoto Foundation yaitu Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sumatera Utara, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Riau, Universitas Andalas, National University of Singapore, Nanyang Technological University, dan Singapore Management University.

Sebanyak 198 Tanoto Scholars diundang ke Pangkalan Kerinci.

Dalam kegiatan TSG 2023, para Tanoto Scholars melakukan beragam kegiatan. Mulai dari industrial visit di mana scholars diajak untuk melihat secara langsung bagaimana grup usaha RGE menjadi epicentrum of growth di tempat di mana mereka beroperasi serta bagaimana RGE mengimplementasikan konsep sustainability dalam proses bisnisnya. Scholars mengunjungi RGE Technology Center, pabrik kertas APRIL, pabrik rayon APR, kebun kelapa sawit Asian Agri, dan pembibitan akasia dan ekaliptus di Kerinci Central Nursery. Kegiatan ini untuk memberikan wawasan kepada peserta tentang dunia kerja setelah lulus kuliah nanti.

Lalu workshop kepemimpinan yang terdiri dari in class session dan outbound activities, di mana pada outbound activities para scholars belajar mengasah kepemimpinan dan kerja sama tim, kedisiplinan, kemampuan mengambil keputusan secara cepat, dan merancang strategi melalui berbagai game. Dalam kegiatan inilah porsi experiential learning lebih besar didapatkan oleh scholars.

Scholars juga berkesempatan mendapatkan ilmu dari berbagai pembicara ahli mulai dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni, Ari Sujito, Adjunct Professor, College of Alice & Peter Tan, Department of Medicine, Division of Family Medicine (National University of Singapore), dr. Tan Lai Yong, CEO Global Tanoto Foundation, J. Satrijo Tanudjojo, serta aktris dan penyanyi Indonesia, Rachel Amanda.

<p>Dalam kegiatan TSG 2023, para Tanoto Scholars melakukan beragam kegiatan (Istimewa)</p>

TSG 2023 bertema "Learn and Lead: Becoming Epicentrum of Growth" (Belajar dan Memimpin: Menjadi Pusaran Pertumbuhan). Tema ini diambil sebagai bagian dari pengembangan kepemimpinan Indonesia dan Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023, di mana para pemimpin muda di kawasan ASEAN berkontribusi pada isu-isu spesifik tentang transformasi digital, menumbuhkan keanekaragaman, manajemen risiko bencana & iklim. Tanoto Scholars sendiri memberikan masukan dan rekomendasi kebijakan di tingkat daerah. Tema ini juga mencerminkan fokus ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dunia di masa mendatang, yang membutuhkan pemimpin masa depan yang mampu untuk mewujudkan hal tersebut. Selain itu, tema ini juga bersinergi dengan visi RGE 2030 dalam berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Melalui program pengembangan kepemimpinan terstruktur TELADAN, Tanoto Foundation bertujuan untuk memberdayakan para scholars untuk menginternalisasi dan menguasai sembilan karakter pemimpin dan kemampuan kepemimpinan itu sendiri, yang pada akhirnya mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin atau agen perubahan yang inovatif. Hal ini tercermin dalam tema umum “BELAJAR DAN MEMIMPIN”.

Program TELADAN memiliki 4 fase di mana TSG menjadi fase transisi dari tahap pengembangan Lead Self ke Lead Others, sebelum nantinya para scholars mengakhiri program di tahap Professional Preparation lalu lulus menjadi alumni.