Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian berusaha memenuhi kebutuhan bibit jagung hibrida yang mengalami peningkatan. Kementerian Pertanian bekerjasama dengan PT Bayer Indonesia untuk memenuhi kebutuhan jagung hibrida.
Koordinator Kelompok Substansi Penilaian dan Penyebaran Varietas, Direktorat Perbenihan Dirjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Andi M. Saleh mengatakan, dunia pertanian pada era perubahan cepat dan banyak ketidakpastian, pemanasan global, ancaman perubahan iklim, kekeringan, dan kesuburan tanah berimbas pada penyediaan pangan. Selain itu kendala pertumbuhan penduduk yang semakin naik namun tidak didukung dengan lahan areal dan kualitas lahan pertanian, berimbas pada ancaman kelaparan gizi buruk dan stunting.
Baca Juga
“Salah satu solusi yang ditawarkan adalah melalui bioteknologi, seperti PT Bayer Indonesia salah satu industri benih multinasional menghasilkan varietas jagung hibrida,” ujar Andi kepada Liputan6.com, Rabu (26/7/2023).
Advertisement
Andi menjelaskan, PT Bayer Indonesia pada 2022 telah melepas varietas jagung hibrida PRG DK95-NK603, dengan keunggulan ketahanan terhadap herbisida glifosat. Kementerian Pertanian meminta PT Bayer Indonesia, selaku pemilik izin peredaran benih jagung hibrida PRG varietas DK95-NK603 untuk melakukan pemantauan rutin.
“Kami meminta PT Bayer Indonesia melakukan mekanisme pengawasan dan pengendalian varietas tanaman produksi rekayasa genetika sebagaimana amanah yang termaktub dalam Permentan nomor 50 tahun 2020,” jelas Andi.
Pemerintah mendukung pengembangan varietas baru baik melalui teknologi hibrida maupun bioteknologi. Saat ini telah dilepas untuk varietas jagung hibrida sebanyak 317 varietas dan jagung hibrida PRG sebanyak delapan varietas. Varietas tersebut merupakan hasil rekayasa teknologi tinggi dengan menggunakan sarana prasarana yang relatif membutuhkan biaya yang cukup besar.
“Maka pemerintah terus mendorong swasta untuk mengembangkan varietas tersebut, salah satunya dengan PT Bayer Indonesia,” ucap Andi.
Andi mengungkapkan, PT Bayer Indonesia merupakan pelopor komersialisasi benih jagung bioteknologi. PT Bayer Indonesia akan memberikan dampak nyata upaya penyediaan benih khususnya untuk benih jagung dan peningkatan produksi jagung nasional secara nyata.
“Potensi produksi jagung lokal hanya berkisar tiga sampai empat ton per hektar dan jagung komposit berkisar lima sampai tujuh ton per hektar,” ungkap Andi.
Industri benih memiliki peranan yang cukup penting dalam penyediaan dan penyaluran benih varietas unggul. 10 tahun lalu industri benih jagung hibrida sebanyak 15 unit dengan kapasitas produksi benih jagung hibrida sebanyak 45.000 ton per tahun. Saat ini telah berkembang menjadi 54 unit industri benih jagung hibrida dengan kapasitas produksi benih jagung hibrida sebesar 110.000 ton per tahun.
“Atas hal tersebut permintaan benih jagung hibrida sekitar 62.500 ton per tahun telah dapat dipenuhi industri benih dalam negeri,” tegas Andi.
Berdasarkan data luas tanam yang tercantum pada sistem informasi pengumpulan data pangan strategis atau PDPS, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Data Provitas BPS 2022 produksi jagung (KA 27%), mencapai 25,18 juta ton pipilan kering, mengalami pertumbuhan 9,29% dibandingkan produksi 2021 sebesar 23,04 juta ton pipilan kering.
“Adapun realisasi penggunaan benih jagung bersertifikat pada 2022 sebesar 73,59 persen mengalami pertumbuhan 1,96 persen dibanding tahun 2021 sebesar 72,17 persen,” kata Andi.
Sosialisasi
Untuk memacu peningkatan produksi jagung nasional, Pemerintah melakukan berbagai sosialisasi mendorong peningkatan penggunaan benih varietas unggul, melalui peningkatan kegiatan distribusi benih, melalui pasar bebas, maupun melalui bantuan. Dampak penggunaan benih jagung hibrida tercermin dalam peningkatan produksi jagung beberapa tahun belakangan ini.
“Rata-rata realisasi bantuan benih jagung hibrida nasional selama tiga tahun terakhir, untuk penganggaran dari APBN pusat seluas 491.604 hektar dan tugas pembantuan provinsi seluas 581.298 hektar,” terang Andi.
Andi menambahkan, Kementerian Pertanian turut membantu Nusa Tenggara Barat berupa benih jagung hibrida pada tiga tahun terakhir.
“Untuk NTB sendiri rata-rata realisasi bantuan benih jagung hibrida untuk tiga tahun terakhir dari APBN pusat seluas 43.290 hektar dan tugas pembantuan provinsi seluas 24.049 hektar,” pungkas Andi.
Advertisement