Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bertemu dalam satu acara Hari Menjadi Manusia di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/7/2023).
Di hadapan para anak muda yang hadir sambil menghabiskan malam minggu, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan melayangkan salam komando.
Baca Juga
Pantauan Liputan6.com, Sabtu (29/7/2023), Anies Baswedan menjadi pembicara lebih dahulu dan mengulas perjalanan hidupnya. Pada momen tanya jawab bersama anak muda yang hadir, Ganjar Pranowo memasuki ruangan dan saling sapa dengan Anies dari atas panggung.
Advertisement
"Pak Ganjar," sapa Anies ke Ganjar yang langsung saling mendekat dan bersalaman.
Saat turun dari panggung dan bergantian menjadi pembicara, keduanya kembali saling sapa dan membuat awak media dan peserta yang hadir di acara itu berkerumun.
Kondisi tersebut membuat moderator meminta keduanya naik ke pentas dan menyapa secara bersama-sama ke para peserta yang hadir.
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan pun memamerkan salam komando di hadapan anak muda yang disambut riuh apresiasi.
"Memang kita berteman lama kan, dari zaman kuliah. Iya lah (tetap damai)," kata Anies sebelum meninggalkan acara.
Sebelumnya, Bakal Calon Presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan bertemu dan Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara di acara diskusi Pendidikan Belajaraya.
Mulanya, Bakal Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto yang lebih dulu menjadi pembicara di atas panggung. Kemudian menjelang sesi akhir diskusi, Ganjar datang dan duduk di kursi penonton bagian depan.
Â
Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Beri Salam Komando
Melihat kedatangan Ganjar, Prabowo lantas memberikan salam komando dari atas panggung. Prabowo juga sempat memberikan gerakan tangan seperti jogetan kecil usai memberikan salam komando.
Usai diskusi, Prabowo turun panggung dan Ganjar menghaliri tepi panggung untuk menyapa Prabowo. Kedua bersalaman dan cipika-cipiki.
Selanjutnya, sesi diskusi diisi oleh Ganjar dan juga Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Sebelumnya, Anies Baswedan juga menjadi pemateri di acara yang sama. Anies sempat menyinggung soal kesejahteraan guru di Indonesia yang menurutnya harus lebih diperhatikan pemerintah. Menurut Anies, Indonesia akan maju jika guru juga maju.
"Posisi pendidik, posisi guru yang ingin menurut saya yang harus didorong lebih jauh lagi. Dan kalau kita ingin Indonesia maju, ya pendidikannya harus maju," kata Anies dalam diskusi BelajaRaya di Jakarta Pusat, Sabtu (29/7/2023).
Anies menyebut, guru bisa tenang mengajar bila memiliki penghasilan cukup dan kesejahteraannya terjamin.
"Artinya gurunya harus maju, dan termasuk gurunya juga harus tenang. Tenang itu maksudnya apa ? Ya pendapatannya harus cukup gitu. Kalau enggak cukup ya gak bisa tenang juga hidupnya," kata dia.
Â
Advertisement
Cerita saat Menjadi Gubernur DKI Jakarta
Anies juga menyampaikan, saat menjadi Gubenur DKI, dirinya membebaskan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi para guru.
"Kenapa? Kan kehadiran dia di situ sudah memberikan kontribusi. Kontribusi dia bukan dalam bentuk bayar pajak, Kontribusinya dalam bentuk mendidik, menginspirasi, mencerahkan," kata dia.
Menurut Anies, Pemerintah kerap tidak Libatkan Aktivis Pendidikan saat membuat kebijakan pendidikan.
Sebelumnya, Bakal Calon Presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menyatakan tidak ingin ikut dalam perdebatan soal polemik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Namun, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menyebut perdebatan soal PPDB itu bermula karena adanya ketidaksamaan antara jumlah bangku dengan jumlah murid pendaftar sekolah negeri.
"Saya tidak mau terlibat langsung dalam perdebatan soal PPDB. Tapi saya ingin ajak kita melihat apa sih akar permasalahannya?," ujar Anies di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Sabtu (29/7/2023).
"Akar permasalahannya adalah jumlah bangku yang tersedia dengan jumlah siswa yang tidak sama. Betul ya. Nah inilah yang harus kita selesaikan," sambungnya.