Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap keberadaan moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jabodebek rute Harjamukti-Dukuh Atas dapat mengurangi kemacetan di Jakarta.
Adapun Statiun Harjamukti berada di Kecamatan Cimanggis Jawa Barat dan Statiun Dukuh Atas di Jakarta.
Baca Juga
"Kita berharap apabila nanti sudah dioperasikan ini betul-betul bisa mengurangi kemacetan yang ada di Jakarta," kata Jokowi usai menjajal LRT Harjamukti-Dukuh Atas, Kamis (3/8/2023).
Advertisement
Jokowi menyebut perjalanan LRT dari Harjamukti ke Dukuh Atas lancar dan nyaman. Jokowi menekankan pentingnya keselamatan dan keamanan sehingga pengoperasionalan LRT tak perlu tergesa-gesa.
"Memang kita mau melihat kesiapan sistem urusan keamanan, urusan keselamatan harus dilihat betul, jadi tidak usah tergesa-gesa untuk segera dioperasikan," ujarnya.
"Tetapi semuanya yang berkaitan dengan sistem yang berkaitan dengan keamanan, yang berkaitan dengan keselamatan itu harus diutamakan," sambung Jokowi.
Disisi lain, dia mengakui bahwa ada beberapa hal yang harus dievaluasi dari pengoperasionalan LRT. Terlebih, ini kali pertamanya Indonesia memiliki moda transportasi LRT
"Jangan mengharapkan ini nanti operasi langsung semuanya sempurna. Nggak. Pasti ada perbaikan-perbaikan sistem, perbaikan perbaikan teknis dan lain-lainnya," tutur Jokowi.
Perjalanan LRT Jabodebek dari Harjamukti melintasi 12 stasiun menuju Stasiun Dukuh Atas yang memiliki jarak 24,3 km dengan waktu tempuh 33 menit.
Rute ini melewati Stasiun Harjamukti, Ciracas, Kampung Rambutan, TMII, Cawang, Ciliwung, Cikoko, Pancoran, Kuningan, Rasuna Said, Setiabudi, dan berakhir di Dukuh Atas.
Lintas 12 Stasiun
Kehadiran LRT Jabodebek akan melengkapi transportasi di Jakarta. Dikutip dari laman dephub.go.id, saat ini di Jakarta memiliki sejumlah jenis moda transportasi public antara lain light rail transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan KRL Commuter Line, selanjutnya LRT Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi).
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) intensif melakukan serangkaian pengujian LRT Jabodebek, baik dari sisi kesiapan sarana, prasarana, dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan operasi dan aspek keselamatan telah terpenuhi saat LRT Jabodebek dioperasikan.
Pengujian yang dilakukan terkait SDM seperti train attendant, penyelia, pengawas stasiun, pengendali operasi terpusat kereta otomatif, petugas pemeriksaan, dan petugas perawatan sarana dan prasarana. Selanjutnya pengujian prasarana yakni stasiun, rel, persinyalan, dan lain-lain, serta pengujian yakni rangkaian kereta api.
Beroperasinya LRT Jabodebek diharapkan berkontribusi langsung terhadap berkurangnya penumpukan kendaraan pribadi di jalanan yang menyebabkan kemacetan parah. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas moda transportasi yang modern, cepat, aman, nyaman, dan murah untuk bermobilitas di Jakarta dan kawasan sekitarnya
Adapun kapasitas LRT mampu mengangkat 500 ribu penumpang per hari, bahkan bila digabung penumpang KRL Jabodebek kapasitasnya mampu menampung 1,2 juta orang per hari. “Rencana besarnya pembangunan LRT ini memang untuk mengatasi kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Jagorawi,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya.
Advertisement