Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia untuk Jambore Dunia ke-25 di Korea Selatan, Mayjen TNI Marinir (Purn) Yuniar Ludfi, mengungkapkan bahwa cuaca panas memang sedang melanda Negeri Gingseng. Akan tetapi, sebagai orang yang hidup di iklim tropis, ini bukanlah tantangan besar bagi kontingen Indonesia.
“Saya berada di lapangan sejak hari pertama sampai saat ini, juga ikut tidur di tenda termasuk beberapa pimpinan kuartir nasional yang lainnya. Dari 1.500 lebih Kontingen Indonesia, yang sakit sampai harus dirujuk ke rumah sakit hanya kurang dari 10 orang. Penyebab sakit pun dikarenakan cedera ringan karena mengikuti kegiatan fisik dan sudah ditangani dengan baik,” kata Yuniar dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Minggu (6/8/2023).
Acara Jambore Pramuka diikuti oleh lebih dari 43.000 peserta dari 150 negara. Selama acara, para peserta jambore tinggal di tenda-tenda perkemahan. Mereka akan mengikuti rangkaian acara dari penyelenggara. Namun, cuaca panas yang melanda Korea Selatan saat ini menyebabkan peserta di beberapa negara mengalami masalah kesehatan.
Advertisement
Menurut Yuniar, penyelenggara Jambore Dunia telah proaktif melakukan proses mitigasi yang cukup baik untuk memastikan kelancaran acara.
“Jambore Dunia telah menyiapkan 5 klinik dan 1 rumah sakit untuk jaga-jaga. Saat ini tenaga kesehatan juga terus ditambah oleh pemerintah setempat termasuk dokter dan tenaga kesehatan dari militer. Dan panitia bekerja sama dengan pemerintah Korea Selatan terus melakukan upaya mengelola risiko apa pun, termasuk dari cuaca panas ini,” terangnya.
Selain itu, Yuniar menambahkan, bahwa pihak panitia dan pemerintah dengan sigap telah membangun lebih banyak tenda untuk berteduh, menyedia air mineral dingin, memberikan kipas angin portabel hingga ruangan pendingin untuk beristirahat bagi para peserta.
“Memang kemarin banyak masukan terkait fasilitas yang disediakan. Tapi pada pertemuan hari ketiga langsung dipimpin oleh Menteri yang ditunjuk langsung oleh Presiden Korea Selatan untuk mengawal kesuksesan Jambore ini. Bahkan, Menteri terkait juga ikut standby di lokasi dan berkoordinasi erat dengan organisasi kepanduan dunia untuk memastikan pengambilan keputusan lebih cepat,” tegasnya.
Masih Dalam Batas Aman
Berdasarkan pengamatan dan berkordinasi dengan banyak pihak, Yuniar mendapatkan informasi bahwa kontingen besar yang mengirim peserta lebih dari 2 .000 orang seperti Jerman, Swedia, Jepang, Taiwan, setelah melakukan asesment di internal memutuskan bahwa Jambore dunia masih dalam batas aman untuk bisa diikuti oleh kontingen negara masing-masing.
“Sampai saat ini, kontingen Indonesia juga menganggap bahwa Jambore dunia masih dalam batas aman untuk bisa diikuti. Dan hal ini, kami sampaikan langsung dengan berkunjung ke unit-unit yang tersebar di seluruh area perkemahan. Dan kami selalu intens berkordinasi dengan KBRI, Kemenpora, dan kementerian/lembaga terkait,” ucapnya.
Advertisement