Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI untuk memantau kondisi Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia yang mengikuti, Jambore Dunia ke-25 di Korea Selatan.
Hal itu dilakukan setelah cuaca panas yang melanda Korea Selatan saat ini menyebabkan peserta di beberapa negara mengalami masalah kesehatan.
Baca Juga
"Saya sudah perintahkan kepada Kemenlu kepada kedutaan kita untuk selalu memonitor untuk selalu memantau," kata Jokowi saat ditemui di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Advertisement
Meski begitu, Jokowi telah memerintahkan agar para peserta dari Indonesia bisa dipulangkan kembali. Sebagai upaya pencegahan, walaupun kondisi cuaca di sana belum sampai indikasi membahayakan.
"Sampai saat ini tidak ada yang disampaikan itu membahayakan dan kita harus apa. Membawa pulang kembali," kata Jokowi.
Sebelumnya, Ketua Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia untuk Jambore Dunia ke-25 di Korea Selatan, Mayjen TNI Marinir (Purn) Yuniar Ludfi, mengungkap, cuaca panas memang sedang melanda Negeri Gingseng. Tetapi sebagai orang yang hidup di iklim tropis, ini bukanlah tantangan besar bagi kontingen Indonesia.
"Saya berada di lapangan sejak hari pertama sampai saat ini, juga ikut tidur di tenda termasuk beberapa pimpinan kuartir nasional yang lainnya. Dari 1.500 lebih Kontingen Indonesia, yang sakit sampai harus dirujuk ke rumah sakit hanya kurang dari 10 orang. Penyebab sakit pun dikarenakan cedera ringan karena mengikuti kegiatan fisik dan sudah ditangani dengan baik,” kata Yuniar dalam keterangannya, Minggu, 6 Agustus 2023.
Acara yang diikuti oleh lebih dari 43.000 peserta dari 150 negara, peserta turut tinggal di tenda-tenda perkemahan. Mereka akan mengikuti rangkaian acara dari penyelenggara. Namun, cuaca panas yang melanda Korea Selatan saat ini menyebabkan peserta di beberapa negara mengalami masalah kesehatan.
Sehingga telah dilakukannya proses mitigasi yang cukup baik untuk memastikan kelancaran acara.
Jambore Dunia telah menyiapkan 5 klinik dan 1 rumah sakit untuk jaga-jaga. Saat ini tenaga kesehatan juga terus ditambah oleh pemerintah setempat termasuk dokter dan tenaga kesehatan dari militer. Dan panitia bekerja sama dengan pemerintah Korea Selatan terus melakukan upaya mengelola resiko apapun, termasuk dari cuaca panas ini” terangnya.
Masih Batas Aman
Berdasarkan pengamatan dan berkoordinasi dengan banyak pihak, Yuniar mendapatkan informasi bahwa kontingen besar yang mengirim peserta lebih dari 2.000 orang seperti Jerman, Swedia, jepang, Taiwan.
Setelah melakukan asesmen di internal memutuskan bahwa Jambore dunia masih dalam batas aman untuk bisa diikuti oleh kontingen negara masing-masing.
"Sampai saat ini, kontingen Indonesia juga menganggap bahwa Jambore dunia masih dalam batas aman untuk bisa diikuti. Dan hal ini, kami sampaikan langsung dengan berkunjung ke unit-unit yang tersebar di seluruh area perkemahan. Dan kami selalu intens berkoordinasi dengan KBRI, Kemenpora, dan Kementerian Lembaga terkait,” ucapnya.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com
Advertisement