Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan mengajak para duta besar (dubes) negara sahabat untuk menjajal kereta cepat Jakarta-Bandung pada bulan depan. Permintaan itu disampaikan para dubes saat menaiki moda raya terpadu (MRT) bersama dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju Stasiun ASEAN, Selasa (8/8/2023).
"Naik MRT kan (saya) sudah bolak-balik. Tadi di dalem (MRT) para dubes minta (diajak naik) kereta cepat," kata Jokowi kepada wartawan di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Baca Juga
"Bulan depan nanti, (para dubes) akan saya ajak juga (naik kereta cepat)," sambung dia.
Advertisement
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengajak sejumlah dubes negara ASEAN dan mitra naik Moda Raya Terpadu (MRT), Selasa (8/8/2023). Jokowi berangkat dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta Pusat menuju Stasiun ASEAN, Jakarta Selatan.
Jokowi tiba di Stasiun Bundaran HI sekitar pukul 08.30 WIB, dengan memakai kemeja batik bewarna cokelat. Adapun Jokowi dan para dubes ASEAN menaiki MRT untuk menghadiri peringatan HUT ke-56 ASEAN atau ASEAN Day di Gedung Sekretariat ASEAN.
Selain dubes, tampak pula sejumlah menteri ikut mendampingi Jokowi naik MRT. Mereka antara lain, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Pangdam Jaya Mayjen M Hasan, hingga Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.
Sebelum menaiki MRT, Jokowi diberikan kartu jelajah berganda edisi khusus ASEAN, yang diluncurkan untuk memperingati HUT ke-56 ASEAN. Setelah itu, Jokowi melakukan tap in kartu tersebut untuk pertama kalinya.
Jokowi dan para dubes asing kemudian bersama-sama menaiki MRT. Mereka terlihat berbincang di dalam gerbong MRT.
Setibanya di Stasiun ASEAN, Jokowi dan para dubes kemudian berjalan menuju ASEAN Secretariat untuk menghadiri ASEAN Day.
Jokowi Tegaskan Konflik di Myanmar Bisa Selesai jika Ada Kemauan Politik Semua Pihak
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Peringatan HUT ke-56 ASEAN yang digelar di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta Selatan, Selasa (8/8/2023). Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung konflik di Myanmar yang hingga kini belum terselesaikan.
Jokowi mengatakan bahwa ASEAN masih membantu penyelesaian konflik di Myanmar melalui Five Point Consensus. Dia menyampaikan konflik di Myanmar hanya dapat terselesaikan apabila ada kemauan politik dari seluruh pihak di negara tersebut.
"Memang kita sadari situasi myanmar masih tantangan, upaya ASEAN untuk membantu Myanmar terus dilakukan dari Five-Point Consensus," kata Jokowi dalam pidatonya, Selasa (8/8/2023).
"Namun, kita juga harus menyadari situasi dapat diselesaikan kalau ada kemauan politik di seluruh Myanmar," sambungnya.
Kendati begitu, dia menekankan bahwa ASEAN sebagai kapal besar harus terus bergerak maju. Jokowi pun mengajak negara-negara ASEAN untuk berkerja sama menjadikan ASEAN sebagai epicentrum of growth.
"Kapal besar ini harus berlayar, kapal besar ini tidak boleh karam karena ini adalah tanggung jawab kita atas ratusan jiwa, rakyat yang berada di dalamnya," ujarnya.
Advertisement