Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) terus mengupayakan pemahaman sikap berpancasila kepada masyarakat. Hal ini demi menjaga keutuhan bangsa agar tidak terpecah belah.
Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto dalam keterangannya kepada awak media juga menyatakan bahwa salah satu bentuk kecintaan kepada Pancasila bukan sekedar dihapal.
Baca Juga
"Pancasila juga jangan sekadar dihapal tetapi harus diamalkan sehingga menjadi perilaku," ujar Yandri, Selasa (8/8/2023).
Advertisement
Dalam upaya pengamalan, PAN pun menekankan pentingnya membumikan Pancasila dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat. Dengan begitu akan lebih mudah dicerna dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Sehingga Pancasila membumi, bukan di awang-awang," ucapnya.
Seperti diketahui, ada berbagai masalah yang diduga menjadi pemicu mudahnya penyebaran paham radikalisme, mulai dari masalah ekonomi hingga sosial. Namun, belum ada kajian tentang hal tersebut.
Oleh karena itu, PAN mendorong berbagai pihak, salah satunya Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), untuk bersama-sama mencari akar masalah radikalisme ini. Agar penanganannnya lebih komprehensif.
"Jadi masalah radikalisme perlu dikaji, apakah karena masalah ekonomi, pendidikan, dan lingkungan,” pungkas Yandri.
Ingin Menang di Pemilu 2024, PAN Pastikan Tak Akan Dukung Anies Baswedan Sebagai Capres
Di sisi lain, Partai Amanat Nasional (PAN) memastikan tidak akan mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024. Sebab Partai berlambang Matahari Terbit ini akan bekoalisi dengan partai pendukung pemerintah.
“Pertama, akan berkoalisi dengan partai pemerintah,” Kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi saat dihubungi Liputan6.com, Senin, (7/8/2023).
PAN, kata Viva ingin partainya berkontribusi melanjutkan program pemerintah yang sudah baik dan memperbaiki yang masih kurang demi Indonesia menjadi negara maju nantinya.
“PAN berharap program pemerintah sekarang dapat berlanjut dan tentu seiring dengan perubahan masyarakat maka akan dapat melakukan revisi atau perbaikan,” sambungnya.
Disisi lain, melihat kebelakang partainya sudah dua kali kalah sehingga harus penuh kehati-hatian dalam bertindak terutama dalam memenangkan Pilpres 2024 ini.
“PAN berharap dapat memenangkan pilpres ini karena sudah dua kali PAN kalah,” jelas Viva.
Untuk itu, Viva meminta untuk sabar menunggu keputusan resmi dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas.
Advertisement
PAN Masih Nego Erick Thohir Jadi Cawapres, tapi Cenderung ke Prabowo
Sebelumnya diketahui, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengakui tengah melakukan negosiasi dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo dan Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo. Supaya mau meminang Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden.
"Sekarang negosiasinya sedang jalan, negosiasi yang kami lakukan itu ya tadi, oke kami gabung kalau ET sebagai cawapresnya," ujar Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/8/2024).
Hanya saja melihat hasil survei belakangan, PAN mengakui kencenderungan akan mendukung Prabowo. Dalam survei LSI Denny JA, Prabowo unggul 10 persen dari Ganjar secara head to head.
Menurut Yandri, Erick Thohir akan menjadi faktor penentu yang akan memenangkan kontestasi.
"Ya bisa jadi walaupun ada selisih begitu, Pak Erick tetap faktor pemenangan, faktor penentu," ujarnya.
Yandri menyebut Erick Thohir memiliki elektabilitas yang mumpuni berdasarkan hasil survei. Maka itu ia yakin Erick Thohir bakal dilirik sebagai calon wakil presiden.
"Karena Pak Erick Thohir bisa memenangkan kontestasi dengan sekarang elektabilitasnya tertinggi untuk cawapres. Dari semua lembaga survei yang kredibel, itu tren Pak ET dari tahun lalu sekitar 5%, sekarang di angka 23%, itu artinya tren positif yang sangat baik," ujarnya.
"Artinya publik merespons bahwa sosok ET itu layak untuk jadi pemimpin bangsa untuk posisi cawapres," sambungnya.