Liputan6.com, Bandung Olimpiade Geografi Internasional atau International Geography Olympiad (iGeo) ke-19 resmi digelar di Indonesia. Ajang kompetisi sains di bidang geografi paling bergengsi untuk pelajar sekolah menengah iGeo ini diselenggarakan di kota Bandung, Jawa Barat, dari tanggal 8-14 Agustus 2023 dengan tema “Creative City for Inclusive Urban Community”.
Kegiatan yang merupakan hasil kerja sama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta Ikatan Alumni Tim Olimpiade Geografi Indonesia (IA TOGI) ini diikuti oleh 177 siswa tingkat Sekolah Menengah Atas dari 46 negara secara luring.
Berkaitan dengan itu, Nadiem merasa bangga karena satu ajang bergengsi internasional kembali diadakan di Indonesia. Selain itu, ia juga mengapresiasi keberanian para peserta untuk berkompetisi di salah satu ajang kompetisi sains bergengsi dunia.
Advertisement
"Saat ini Indonesia menjadi negara favorit tuan rumah acara internasional. Kemendikbudristek menyampaikan apreasiasi atas kolaborasi bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan iGeo Task Force, sehingga iGeo ke-19 dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.
“Menang ataupun kalah, nikmatilah perjalanannya. Kenangan berada di negara yang belum pernah kalian lihat sebelumnya akan menjadi kenangan indah seumur hidup kalian," tambah Nadiem.
Belajar Tentang Dunia dan Lingkungan Sekitar
Co-Chair International Geographical Union (IGU) Olympiad Task Force, Susan Lomas mengungkapkan bahwa mempelajari studi geografi dapat menjadikan kita belajar tentang dunia, masyarakat, dan lingkungan sekitar.
“Hal tersebut akan membantu kalian mengambil posisi sebagai orang dewasa dalam masyarakat yang lebih rumit dengan pemahaman dan kepercayaan diri untuk menantang hal-hal yang menurut kalian harus berbeda,” ungkapnya.
Selain itu, Staf Ahli Menteri bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin menyebut bahwa selain untuk menyemai talenta muda di bidang sains, iGeo juga berfungsi sebagai katalisator untuk pertukaran ide, pembelajaran, dan pemahaman budaya antarbangsa.
"Sebagai bentuk pentingnya pengembangan industri kreatif, inklusivitas, dan harmoni dalam lingkungan perkotaan," sebutnya.
Di sisi yang lain, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun memuji pemilihan Kota Bandung sebagai tuan rumah Olimpiade Geografi Internasional ke-19.
"Kami sangat senang menyambut para peserta dari seluruh dunia untuk menjelajahi keanekaragaman geografi dan keajaiban budaya Jawa Barat. Selain itu, selamat datang di Kota Bandung yang telah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu jaringan Kota Kreatif bidang “City of Design” pada tahun 2015," ujarnya.
“Semoga pelaksanaan iGeo ke-19 tahun 2023 menjadi cahaya inspirasi untuk kita semua, mendorong kita untuk terus berjuang mencapai yang terbaik, merangkul keragaman budaya, serta bekerja sama untuk menuju dunia yang lebih baik,” jelas Kang Emil.
(*)
Advertisement