Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menceritakan transformasinya dari dunia militer lalu terjun ke dunia politik. Dampaknya yang paling terasa adalah bagi keluarganya. Terutama sang istri, Annisa Pohan, yang setia menemaninya.
"Ketika saya melakukan transformasi dari dunia militer yang penuh dengan keteraturan, ke dalam dunia politik yang penuh dengan kejutan dan ketidakpastian," ujar AHY ketika peluncuran buku tetralogi Transformasi AHY di Djakarta Theater, Kamis (10/8).
Baca Juga
"Hikmahnya Pilkada DKI Jakarta 2016, saya dan Mas Anies menjadi pelaku sejarah. Pilkada DKI Jakarta 2016 menjadi kawah candradimuka, bukan hanya bagi saya, tapi juga bagi keluarga kecil saya," ungkapnya.
Advertisement
AHY mengungkap perbedaan hubungannya dengan sang istri ketika awal terjun ke politik, sampai hari ini. Di awal karier politiknya, AHY lebih banyak menguatkan hati sang istri ketika ada tekanan politik.
Hari-hari belakangan justru berbeda, sang istrilah yang menguatkan AHY ketika ada tekanan politik.
"Dulu ketika menghadapi tekanan-tekanan politik, saya yang membesarkan dan menguatkan hati istri, tapi makin ke sini, sekarang justru Annisa yang lebih sering menguatkan hati saya," ujar AHY.
Sosok Ibu
AHY pun bercerita ada sosok sang Ibu, Ani Yudhoyono, yang menjadi inspirasinya menulis buku tetralogi ini. Awalnya, AHY mengaku tidak pernah merencanakan menulis buku ini.
"Ibu Ani lah yang selalu mengingatkan saya 'Gus, sayang sekali jika pemikiran, gagasan, dan ide-idemu itu tidak dibukukan. Karena itu bagaimana pun adalah rekam jejak perjuangan dan pengabdianmu sejak TNI sampai dengan hari ini setelah berubah dunia pengabdian. Paling tidak anak cucumu kelak nanti bisa membacanya'," kata AHY menirukan percakapan dengan sang bunda.
Advertisement