Sukses

AHY Rupanya Temui Jokowi Saat Menghadapi Moeldoko yang Berusaha Rebut Kursi Ketum Demokrat

Saat itu, Jokowi menyampaikan kepada AHY bahwa sama sekali tidak tahu apa yang anak buahnya perbuat.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap dirinya menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Moeldoko merebut paksa kepeminpinannya di Partai Demokrat. 

 

AHY mengatakan, saat dirinya berkunjung ke Istana Bogor, Jokowi mendengar apa yang terjadi di internal Demokrat.

"Saya menyampaikan bahwa ini telah terjadi dan KSP Moeldoko adalah bawahan Presiden Jokowi langsung, sehingga saya melalui surat sebelumnya kemudian mendatangi beliau diundang ke Istana Bogor memang tidak diberitakan di media, tapi kita ingin mendengarkan langsung seperti apa duduk perkaranya," kata AHY saat konferensi pers di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Jumat (11/8/2023).

Jokowi menyampaikan kepada AHY bahwa sama sekali tidak tahu apa yang anak buahnya perbuat.

"Saya menjelaskan kepada beliau dan beliau juga mengatakan bahwa ia beliau tidak tahu apa-apa ketika itu," kata AHY.

AHY mengatakan, tidak ingin menganggu hak prerogatif presiden. AHY tidak mencampuri urusan Jokowi dengan mendorong mereshuffle Moeldoko.

"Kita tidak masuk ke sana itu biarkan kita juga tidak ingin mengutak-atik hak prerogatif presiden, tapi rakyat yang bicara, tapi kami tidak ingin terganggu dengan apapun itu," katanya.

 

2 dari 2 halaman

AHY: Saya Maafkan, Tapi Tidak Lupakan Perbuatan Moeldoko

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan telah memaafkan Moeldoko atas upayanya merebut kursi Ketua Umum Partai Demokrat. Namun, kata dia, Demokrat dan seluruh kadernya tidak akan melupakan apa yang dilakukan oleh Moeldoko.

"Kami sebetulnya termasuk orang yang pandai memaafkan tapi tidak melupakan begitu saja. Para kader juga demikian saya nggak tau di sana bagaimana (kubu Moeldoko) itu kami seperti itu saya memilih untuk memaafkan tapi tidak melupakan," ujar AHY saat konferensi pers di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Jumat (11/8/2023).

AHY mengaku tidak khawatir dengan langkah yang akan dilakukan kubu Moeldoko selanjutnya. 

"Bagian tidak melupakan itu banyak aspeknya, kita lihat saja saya tidak ingin menjelaskannya sekarang langkah-langkah apa yang akan kami sampaikan tapi kalau tadi kami sudah kebal ditakut-takuti itu udah kebal itu," ujarnya.

"Yang jelas kami juga punya inisiatif punya suatu yang akan dijalankan kami tidak tergoda untuk menjadi tidak fokus pada tujuan besar kami, perjuangan ini tujuan besarnya bukan beradu dengan KSP Moeldoko bukan, bukan tujuan kami sebetulnya, tapi itu datang dengan sendirinya, datang tidak diundang," tegas AHY.

Fokus Demokrat saat ini, kata AHY, adalah Pemilu 2024. Namun, dengan kemenangan atas proses hukum menghadapi upaya pengambil alihan kepemimpinan Demokrat, malah akan melipatgandakan semangat.

"Kita cek kader-kader di daerah saya harap yang semangat bukan hanya yang di Jakarta saja tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia. Nah kalau itu yang terjadi artinya kita justru bisa melipat gandakan semangat dan perjuangan kita menunju pemilu 2024," ujar AHY.

"Kalau hanya itu tujuan mereka untuk membuat kita gagal fokus mereka keliru menilai kita tetap fokus pada pemilu, pilpres dan pileg," pungkasnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka