Liputan6.com, Jakarta Rifki Azis Ramadhan tega bunuh ibu kandung dengan menusuknya hingga 50 kali karena sakit hati dimarahi sejak kecil.
Rifki kesal dianggap tidak dapat membahagiakan orang tuanya sehingga nekat membantai kedua orang tuanya di rumahnya, Jalan Bakti Abri, Tapos, Kota Depok.
Baca Juga
Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharjo mengatakan, berdasarkan keterangan tersangka, Rifki mengaku sakit hati atas ucapan kedua orang tuanya sehingga nekat melakukan penganiayaan dan pembunuhan.
Advertisement
“Sehari sebelumnya tersangka ini sempat dimarahi kedua orang tuanya. Dimarahi dan ada kata-kata yang kurang mengenakkan yang tidak bisa diterima tersangka,” ujar Arief kepada Liputan6.com, Jumat (11/8/2023) malam.
Bahkan rasa kesal tersebut sudah dipendamnya sejak sejak kecil karena kerap dimarahi.
“Sejak dari awal SMP atau sejak SD, memang sering dimarahi, versi tersangka menyampaikan seperti itu, dimarahi terus oleh orang tuanya,” ucap Arief.
Bahkan terdapat kata-kata orang tuanya yang diingat tersangka, membuat tersangka tega menghabisi nyawa ibunya sebanyak 50 tusukan dan melukai ayahnya.
“Tersangka itu di marahinya seperti ini, Elo (tersangka) dari lahir sampai detik ini, coba sebutkan satu aja apa yang membuat orang tuamu bangga,” tegas Arief.
Saat tersangka beranjak remaja telah diberikan kepercayaan orang tuanya mengelola keuangan usaha keluarganya, yakni pengemasan kardus. Namun orang tuanya menganggap tersangka tidak transparan dalam laporan keuangan.
“Intinya orang tuanya menganggap ada yang disembunyikan, akhirnya menuduh ke tersangka ini agar lebih terbuka terkait keuangan dari usaha tersebut,” kata Arief.
Merasa tidak terima atas tudingan tersebut, menjadi puncak kemarahan Rifki kepada orang tuanya. Hal itulah yang mendorong tersangka membunuh ibunya dengan 50 tusukan dan melukai ayahnya.
“Jadi kekesalan itu yang membuat emosi tersangka memuncak sehingga membunuh ibunya dengan 50 tusukan,” pungkas Arief.
Kronologi Penemuan Keluarga Bersimbah Darah
Sebelumnya, satu keluarga ditemukan bersimbah darah di Sindangkarsa RT3/8, Sukamaju baru, Tapos, Kota Depok pada Kamis, (10/8/2023).
Penemuan satu keluarga yang bersimbah darah tersebut berawal dari seorang warga yang mendengar suara teriakan dari rumah Ajis Munir berinisial AM pada pukul 09.30 WIB. Kemudian, warga mencoba mendatangi rumah korban namun rumah tersebut dalam keadaan terkunci.
“Saksi berusaha membuka pintu rumah korban dengan cara mendobrak pintu,” jelas Kepala Urusan Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi.
Setelah pintu berhasil terbuka, warga berusaha masuk kedalam mencari korban dan keluarganya. Warga menemukan AM dan anaknya RAR di dalam kamar dengan posisi terlentang dan mengalami luka.
Warga yang mengetahui hal tersebut menghubungi Pospol Leuwinanggung dan dilanjutkan ke Polsek Cimanggis.
“Ayah dan anak tersebut terluka dan dibawa ke RS Sentra Medika,” ucap Made.
Made mengungkapkan, warga bersama polisi mencari keluarga korban lainnya, yakni istri korban. Saat dilakukan pencarian, istri korban berinisial SW ditemukan tergeletak di dapur bersimbah darah.
“Ibu SW yang tergeletak di dapur bersimbah darah dengan luka bacok di leher,” ungkap Made.
Advertisement