Liputan6.com, Jakarta Video viral mengungkap pengakuan bandar judi toto gelap (togel) yang mengalirkan ke sejumlah aparat kepolisian. Praktik itu dibongkar oleh jajaran Detasemen Intel Kodam I/Bukit Barisan di Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Sebagaimana dikutip akun instagram @seputaran.binjai, merekam pengakuan seorang pria yang disebutkan berinisial S ketika diinterogasi oleh petugas. Ia mengatakan memberikan setoran ke polisi setempat untuk memuluskan bisnis haramnya.
Baca Juga
"Guna memuluskan praktik ilegalnya, Sup selaku korlap togel merek Jiki itu diduga memberikan uang koordinasi kepada Polres Langkat sebesar Rp25 juta, Polsek Stabat Rp5 juta dan Polsek Secanggang Rp3 juta," tulis keterangan dalam video.
Advertisement
Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Inf Riko Siagian membenarkan adanya pengungkapan yang dilakukan Detasemen Intelijen Kodam I/Bukit Barisan atas praktik judi togel.
"Personel Denintel Kodam I/BB kembali mengungkap jaringan peredaran perjudian toto gelap (togel)," kata Riko dalam keterangannya, Selasa (15/8/2023).
Kata Rico, pihaknya turut mengamankan sebanyak empat orang diduga pelaku judi togel di Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (12/8/2023) malam.
Keempat pelaku yakni, Abdul Ari (67) berperan sebagai juru tulis, Agus Sari (47) dan Supriatin (38) yang berperan sebagai korlap. Selain itu, ada juga seorang anggota polisi Aipda JPH yang turut diamankan petugas.
Atas adanya pengungkapan kasus ini, Rico mengatakan pihak Denintel Kodam I/BB telah menyerahkan kasus ini kepada Polda Sumatera Utara untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
"Tiga orang warga dan oknum anggota polisi tersebut langsung diserahkan ke pihak kepolisian dalam hal ini Polda Sumut Propam dan Polres Langkat untuk diproses lebih lanjut," kata Riko.
Uang Haram Judi Togel Mengalir ke Kepolisian Setempat
Selain itu, Rico mengatakan, dari hasil interogasi, Supriatin mengaku menyetorkan uang ke kepolisian setempat. Uang itu untuk memuluskan bisnis judi yang dijalankannya.
"Dalam pemeriksaan, S menerangkan bahwa dirinya mengaku sudah memberikan uang koordinasi kepada pihak Polres Langkat sebesar Rp25 juta per bulannya yang diberikan kepada Iptu HS yang dikirim pada tanggal 7 Agustus 2023," kata Riko.
Selain itu, S juga mengaku memberi uang koordinasi ke Polsek Stabat sebesar Rp5 juta per bulan dan uang sebesar Rp3 juta ke Polsek Secanggang yang diduga diberikan melalui perantara kepada Bripka HG.
"Pengakuan lain bahwa Aipda JPH sebagai korlap judi togel mendapat upah sebesar 6 persen dari omzet yang didapat per harinya dan akan dibagi tiga secara merata," kata Riko.
Â
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com
Â
Advertisement