Sukses

7 Fakta Tim Densus 88 Antiteror Polri Tangkap Terduga Teroris Bekasi, Pendukung ISIS

Pada Senin 12 Agustus 2023, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria berinisial DE. Diketahui DE merupakan pegawai BUMN yang ditangkap Densus 88 di Harapan Jaya, Bekasi Utara, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Senin 12 Agustus 2023, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria berinisial DE. Diketahui DE merupakan pegawai BUMN yang ditangkap Densus 88 di Harapan Jaya, Bekasi Utara, Jawa Barat.

"Tersangka inisial DE laki-laki, Karyawan BUMN (ditangkap) di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin 14 Agustus 2023.

Menurut dia, DE diduga melakukan tindak pidana terorisme dalam Kelompok Media Sosial di wilayah DKI Jakarta. Tersangka turut menyebarkan propaganda kelompok teroris ISIS di media sosial.

"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," kata Ahmad.

Kemudian, Tim Densus 88 Antiteror Polri pun menggeledah rumah tersangka teroris inisial DE tersebut.

"Benar (dalam proses geledah)," kata Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar, Senin 14 Agustus 2023.

Dia membenarkan senjata api yang diamankan mencapai puluhan beserta ratusan amunisi dari berbagai jenis kaliber. Namun, Aswin belum bisa merincikan total senjata dan amunisi yang disita.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto pun telah menyambangi lokasi penangkapan terduga teroris berinisial DE (27) di Jalan Raya Bulak Sentul RT 07 RW 27 Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Menurut Karyoto, dari hasil penggeledahan di rumah terduga, tim Densus 88 menemukan belasan senjata api beserta amunisinya. Ada senjata api pabrikan laras panjang dan pendek serta air gun hasil modifikasi.

"Dari hasil penyitaan ditemukan senjata api yang betul-betul senjata, bukan mainan. (Jumlahnya) ada 18, itu masih campuran, ada yang air gun yang dimodifikasi jadi senjata api, ada juga pabrikan," kata Karyoto.

Berikut sederet fakta terkait Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris berinisial DE di Harapan Jaya, Bekasi Utara, Jawa Barat dihimpun Liputan6.com:

 

2 dari 8 halaman

1. Pendukung ISIS, Punya Senjata Rakitan

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria berinisial DE. Pegawai BUMN itu ditangkap Densus 88 di Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin 14 Agustus 2023.

"Tersangka inisial DE laki-laki, Karyawan BUMN (ditangkap) di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin 14 Agustus 2023.

Menurut dia, DE diduga melakukan tindak pidana terorisme dalam Kelompok Media Sosial di wilayah DKI Jakarta. Tersangka turut menyebarkan propaganda kelompok teroris ISIS di media sosial.

"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," kata Ahmad.

Dia mengatakan, DE mengirimkan sebuah poster berisi teks pembaruan baiat ISIS.

"DE Mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," tambah dia.

Selain itu, Densus 88 menduga DE turut memiliki memiliki senjata api rakitan dan terlibat dalam penggalangan dana. Setelah melakukan pengamanan, mengintrogasi dan penggeledahan di lokasi tersangka.

"Diduga memiliki senjata rakitan dan terlibat penggalangan dana 5. Merupakan Admin dan pembuat beberapa channel Telegram Arsip Film Dokumenter dan Breaking News yang merupakan channel Update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," kata Ahmad.

 

3 dari 8 halaman

2. Polisi Sita Puluhan Senjata hingga Ratusan Amunisi

Detasmen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggeledah rumah tersangka teroris inisial DE di kawasan Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin 14 Agustus 2023.

"Benar (dalam proses geledah)," kata Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar, Senin.

Dia membenarkan senjata api yang diamankan mencapai puluhan beserta ratusan amunisi dari berbagai jenis kaliber. Namun, dia belum bisa merincikan total senjata dan amunisi yang disita.

"Penyidik sedang mendata detail jenis dan jumlahnya," ujar Aswin.

Yang jelas, dari dokumentasi yang diterima, lanjut dia, ada sejumlah senjata, magazine dan satu box amunisi. Menurut dia, penggunaan senjata oleh tersangka DE masih dalam penyidikan oleh tim Densus 88.

Aswin menduga, DE juga terlibat dari berbagai aksi terorisme lainnya seperti pengumpulan dana untuk keperluan memenuhi kebutuhan kelompok teroris.

 

4 dari 8 halaman

3. Polisi Temukan 18 Senjata Api dan Bendera ISIS di Rumah

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyambangi lokasi penangkapan terduga teroris berinisial DE (27) di Jalan Raya Bulak Sentul RT 07 RW 27 Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 14 Agustus 2023.

Menurut Kapolda, dari hasil penggeledahan di rumah terduga, tim Densus 88 menemukan belasan senjata api beserta amunisinya. Ada senjata api pabrikan laras panjang dan pendek serta air gun hasil modifikasi.

"Dari hasil penyitaan ditemukan senjata api yang betul-betul senjata, bukan mainan. (Jumlahnya) ada 18, itu masih campuran, ada yang air gun yang dimodifikasi jadi senjata api, ada juga pabrikan," kata Karyoto di lokasi.

Selain senjata api, polisi juga menemukan bendera ISIS di kediaman karyawan BUMN itu. Karyoto mengaku belum mengetahui dari mana asal usul seluruh senjata api yang disimpan terduga di rumahnya.

"Masih dikembangkan," ujar Karyoto.

Dia mengatakan, hasil penyitaan barang bukti senjata api dari TKP, menunjukkan bahwasanya keberadaan terduga teroris cukup berbahaya dan memiliki kemungkinan mengancam keselamatan orang banyak.

"Kalau sudah ada senjata api, kita bisa bayangkan banyak sekali peluru tajamnya. Satu orang bisa melukai satu orang. Kalau kena pas di dadanya ke jantung, sangat bisa mematikan," ucap dia.

"Apalagi memang kalau teroris betul-betul sudah memusuhi negara. Simbol-simbol negara di masyarakat, TNI Polri, aparat pemerintah, itu menjadi sasaran mereka," kata Irjen Karyoto.

 

5 dari 8 halaman

4. Terduga Pelaku Rencanakan Serang Mako Brimob dan Markas TNI

Tim Datasement Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris DE (27) di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Berdasarkan pengakuan, dirinya berniat melakukan amaliyah atau aksi terorisme dengan menyerang Mako Brimob dan markas TNI.

"Memiliki ghiroh (semangat) karena melihat pemberontakan (narapidana terorisme) di Mako Brimob, ini dalam keterangannya masih didalami. Yang bersangkutan beberapa kali melakukan latihan dan memiliki rencana melakukan aksi kembali di Mako Brimob Kelapa Dua dan Mako Brimob Jawa Barat, dan markas tentara yang telah diprofiling yang bersangkutan," ujaar Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).

Menurut Aswin, tersangka DE aktif berselancar di sosial media dan menyebarkan ajakan aksi terorisme secara privasi, dengan tujuan tidak mudah terdeteksi oleh aparat penegak hukum.

Terlebih, kata dia, semangatnya meningkat dalam tiga minggu ke belakang sebelum akhirnya ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.

"Setelah mem-profiling yang bersangkutan memiliki juga akun di marketplace ya, di salah satu akun penjualan lain yang dikamuflasekan oleh penjualan mainan milik yang bersangkutan, terkait dengan perlengkapan-perlengkapan, ada gear, ada baju taktis," ucap Aswin.

 

6 dari 8 halaman

5. Terduga Teroris Bekasi Aktif Bergerak Sendiri di Media Sosial

Densus 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan terhadap terduga teroris, DE (27), di Bekasi, Jawa Barat. Sejauh ini, tersangka teroris yang merupakan pegawai BUMN dari perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) aktif dan bergerak sendiri di sosial media.

"Penyebaran konten ini memang masih terus berselancar, DE ini adalah seseorang yang tidak seutuhnya masuk dalam jaringan penuh karena sudah bubar, kemudian dia bermain sendiri. Dengan kemampuannya sendiri, kemudian mengumpulkan segini banyak bahan-bahan yang digunakan untuk persiapan, yang dipicu oleh ideologi radikal tersebut," ujar Aswin.

Menurut Aswin, terduga teroris DE terus aktif di dunia maya meskipun beberapa akun miliknya telah ditutup paksa oleh platform sosial media seperti Facebook. Dia pun kembali membuat akun dan melakukan propaganda aksi terorisme.

"Dia memposting lagi dan lebih private belakangan ini. Sekitar tiga minggu ke belakang di puncaknya bahwa yang bersangkutan terlihat ghirohnya semakin tinggi dengan menyebarkan ajakan atau imbauan untuk amaliah atau untuk melakukan aksi terorisme, sehingga pesan-pesan itu disebarkan secara private," jelas dia.

"Menggunakan timer message, ketika sampai di si penerima itu dibuka dan langsung hilang dari server atau dari jaringan," sambungnya.

Aswin menyatakan, kasus DE cukup menjadi perhatian bagi Tim Densus 88 Antiteror Polri, bahwa meskipun kelompok ISIS telah bubar namun para pendukung dan jemaahnya tetap tidak berhenti melakukan aktivitas secara perorangan.

"Ini yang harus kita menjadi pembelajaran baru juga untuk kami dan kita semua," Aswin menandaskan.

 

7 dari 8 halaman

6. Terduga Pelaku Karyawan BUMN, Punya Online Shop Diduga Kamuflase Penjualan Senjata Api

Densus 88 Antiteror Polri mendalami dugaan penggunaan online shop terduga teroris Bekasi berinisial DE (27) untuk penjualan senjata api. Sejauh ini, ada sebanyak 16 senjata api yang ditemukan dalam penggeledahan di kediaman tersangka.

"Yang bersangkutan memiliki juga akun di marketplace ya, di salah satu akun penjualan yang dikamuflasekan oleh yang bersangkutan untuk penjualan mainan militer, yang berkaitan dengan perlengkapan-perlengkapan, ada gear, ada baju taktis, ada baju-baju perlengkapan taktikal, termasuk senjata ini," tutur Aswin.

Dalam penggeledahan, lanjut Aswin, petugas menemukan empat senjata api pabrikan dan lima senjata api modifikasi, dari yang mulanya senjata airgun menjadi senjata api penuh. Selain itu juga, ada pen gun yang hanya berisikan satu peluru dan biasa ditembakan dalam jarak dekat.

"Yang bersangkutan ini kan karyawan BUMN, jadi dari hasil pendapatan saya kira sudah cukup dia. Kita memang masih mendalami hasil dari aktivitas marketplace itu apakah itu untuk membeli bahan yang pertama, karena dia juga jual beli di situ," ucap Aswin.

Kemudian keuntungan dari penjualan itu dia pakai untuk mengupgrade, biaya upgrade misalnya dari airgun menjadi senjata api itu biayanya berapa, karena dia membutuhkan komponen lain,” sambungnya.

Aswin mengatakan, pihaknya juga menelusuri bagaimana marketplace milik DE bekerja menawarkan produk ke pembeli, termasuk aliran transaksi, besaran uang, hingga akun-akun yang melakukan interaksi.

"Kita lihat bahwa bukan cuma senjata api laras panjang yang berbahaya, tapi modifikasi-modifikasi yang dari senjata organik atau pun air softgun itu, itu juga dapat ditingkatkan menjadi senjata api dengan kemampuan atau dengan keahlian orang itu menjadi senjata api. Dalam konteks ini mungkin kita perlu kerjasama nanti dengan beberapa Polda," papar dia.

 

8 dari 8 halaman

7. Terduga Teroris Bekasi Eks Anggota Mujahidin Indonesia Barat

Tim Densus 88 Antiteror Polri menyampaikan, terduga teroris DE (27) yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat merupakan mantan anggota jaringan terorisme Mujahidin Indonesia Barat (MIB). Dalam perjalanannya, DE aktif mendukung ISIS melalui sosial media.

"Bahwa DE adalah pendukung aktif dari Islamic State atau ISIS yang kita kenal dengan Daulah. Awalnya yang bersangkutan pada tahun 2010 itu pernah bergabung dengan jaringan Mujahidin Indonesia Barat itu pimpinan WM, sudah pernah ditangkap," tutur Aswin.

"Namun setelah memang jemaahnya bubar, jemaahnya menyebar, salah satunya adalah saudara D ini, yang kemudian dengan bahasa kita menjadi berselancar bebas memanfaatkan ruang sosial media,” sambungnya.

Menurut Aswin, DE pertama kali menyampaikan baiat kepada Amir ISIS pada 2014 dan langsung memulai berbagai aktivitas. Selain melakukan latihan dan pengumpulan peralatan yang dibutuhkan, tersangka juga bergerak aktif di sosial media.

"Sampai beberapa akun sebelumnya itu sudah di-report dan ditutup oleh Facebook maupun Youtube karena diduga mempropaganda aksi terorisme, namun yang bersangkutan seperti biasa yang lainnya berganti akun lagi, kemudian dia memposting lagi dan lebih private belakangan ini," ucap dia.

Sekitar tiga minggu belakangan, lanjut Aswin, disinyalir menjadi puncak semangat atau ghiroh tinggi dari DE. Dia lantas menyebarkan ajakan dan imbauan untuk melakukan aksi teror atau amaliah lewat pesan privasi.

"Menggunakan timer message, ketika sampai di si penerima itu, dibuka dan langsung hilang dari server atau dari jaringan. Ini sedang kita dalami postingan-postingannya atau private message itu dikirim ke siapa saja," Aswin menandaskan.