Sukses

Ganjar Sebut Influencer dan Anak Muda di Industri Kreatif Layak Dapat Paspor Biru

Ganjar Pranowo menyebut bahwa para influencer dan anak-anak muda yang sukses dalam industri kreatif layak mendapatkan paspor biru.

Liputan6.com, Semarang Ganjar Pranowo menyebut bahwa para influencer dan anak-anak muda yang sukses dalam industri kreatif layak mendapatkan paspor biru. Hal itu dimaksudkan agar mereka bisa menunjukkan prestasinya sekaligus menjadi duta Indonesia untuk bidang ini.

"Itu neverending, itu keren banget. Kalau kita bicara ekonomi kreatif ke depan, inilah kelak mereka dengan kehebatan sumber daya manusianya," kata Ganjar saat bertemu puluhan influencer dari berbagai penjuru Tanah Air mendatangi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Semarang, Senin (15/8/2023).

Sebagaimana diketahui, paspor biru merupakan paspor dinas yang diberikan kepada warga negara yang hendak melakukan perjalanan dalam rangka penempatan atau perjalanan dinas namun sifatnya tidak diplomatik. Biasanya, paspor bersampul biru ini hanya diberikan kepada PNS ataupun konsultan pemerintahan saja.

Selain itu, Ganjar juga mendengarkan unek-unek dari influencer yang sebagian besar adalah generasi Z. Mereka pun menumpahkan kekhawatirannya akan masa depan kepada Ganjar.

"Saya mendengarkan suara-suara mereka, anak-anak muda yang punya bakat luar biasa. Hari ini mereka mengeluarkan seluruh unek-uneknya," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Harus Difasilitasi

Ganjar mengatakan bahwa satu di antaranya adalah ketakutan mereka soal masa depan, karena proses digitalisasi terjadi di mana-mana dan merambah seluruh sektor kehidupan.

"Hanya, tentu mereka butuh proses kreatifnya itu difasilitasi. Ada yang bisa menulis bagus, ada yang bisa nyanyi, dari Tidore lho, suaranya keren banget. Ada pula desainer, peragawan-peragawati, filmaker, konten kreator, dan lainnya," katanya.

Ganjar mengungkapkan bahwa untuk mengembangkan proses digitalisasi, bakat-bakat mereka harus difasilitasi agar lebih berkembang dan terasah.

"Maka saya bilang, satu: fasilitasi. Apakah itu training, apakah sekolah, atau creative hub. Ini yang menurut saya penting," ungkapnya.

 

(*)