Sukses

Pemerintah Indonesia Dorong Pertanian Menggunakan Teknologi Terbarukan

Pemerintah Indonesia sedang berusaha meningkatkan pertanian menggunakan teknologi terbaru, bekerjasama dengan Bayer Indonesia. Diharapkan dengan kerjasama tersebut dapat mendorong peningkatan perekonomian petani melalui teknologi terbaru.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia sedang berusaha meningkatkan pertanian menggunakan teknologi terbaru, bekerjasama dengan Bayer Indonesia. Diharapkan dengan kerjasama tersebut dapat mendorong peningkatan perekonomian petani melalui teknologi terbaru.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Menko Perekonomian, Musdhalifah Machmud mengatakan, Pemerintah Indonesia sedang mendorong teknologi terbaru dalam pertanian. Indonesia memiliki 7,3 juta hektar lahan pertanian sawah, dan beberapa persen sudah menggunakan bibit yang dihasilkan teknologi baru.

“Kita paling tidak 10 persen sudah pakai produktivitas yang tinggi menggunakan bibit teknologi baru,” ujar Musdhalifah kepada Liputan6.com, Selasa (15/8/2023).

Musdhalifah menjelaskan, hasil riset teknologi baru banyak membantu bukan hanya peningkatan kesejahteraan petani, namun Indonesia akan lebih percaya diri dapat mewujudkan ketahanan pangan. Pemerintah Indonesia meyakini akan mampu menyediakan padi untuk rakyat sehingga ketersediaan berat tercukupi.

“Masa depan tanpa teknologi, tanpa inovasi yang baik, kita tidak bisa memajukan petani dan meningkatkan kesejahteraannya,” jelas Musdhalifah.

Inovasi teknologi dalam pertanian dapat membantu petani untuk menanam tanaman dengan baik dan meningkatkan pendapatan. Hal itu secara langsung dapat mewujudkan dan menguatkan ketahanan pangan Indonesia.

“Jadi ketahanan pangan negara kita bisa terwujud,” ucap Musdhalifah.

2 dari 2 halaman

Komitmen

Sementara, Presiden Direktur Bayer Indonesia, Kinshuk Kunwar mengungkapkan, Bayer Indonesia berkomitmen untuk menciptakan bibit pertanian menggunakan teknologi. Selain itu, Bayer memiliki pusat riset teknologi yakni Bayer Juara di Juwiring, Klaten, Jawa Tengah.

“Salah satu keunggulan pusat R&D ini adalah fokusnya terhadap kolaborasi,” ungkap Kinshuk.

Bayer Juara menyediakan area kolaborasi yang memungkinkan Bayer (sebagai pelaku industri), bekerja sama dengan kalangan akademisi guna mendorong pertukaran ide dan pengetahuan yang saling membangun. Sebagai realisasi, Bayer menandatangani nota kesepahaman dengan lembaga pendidikan tinggi ternama.

“Kami bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan Universitas Sebelas Maret, Solo,” tegas Kinshuk.

Selain itu, Bayer Juara aktif mendukung masyarakat setempat dengan menyediakan kesempatan magang, kunjungan belajar, dan meluncurkan program ilmiah. Program tersebut ditujukan kepada anak guna menumbuhkan rasa ingin tahu dan minat dalam bidang pertanian.

“Perjalanan 66 tahun Bayer di Indonesia merupakan bukti keyakinan kami terhadap negara ini. Bayer JUARA bukan sekadar pusat R&D, tetapi manifestasi dari niatan kami untuk bersinergi dengan potensi pertanian Indonesia yang kaya,” ucap Kinshuk.

Bayer Juara dapat membantu Pemerintah Indonesia, khususnya menjadikan Indonesia pemimpin dalam inovasi pertanian. Bayer Indonesia bersama Pemerintah Indonesia mendorong ke pertanian dunia.

“Bersama pemerintah, mitra industri dan para petani, kami optimistis Bayer Juara mampu berkiprah mendorong Indonesia ke panggung pertanian dunia,” pungkas Kinshuk.