Liputan6.com, Jakarta Bakal calon presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menanggapi soal food estate yang disebut sebagai kejahatan lingkungan. Prabowo merespons santai tuduhan yang disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
Tanggapan itu disampaikan Prabowo selepas seminar strategi transformasi bangsa menuju Indonesia emas 2045 oleh di Balroom Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Baca Juga
"Oh yang bener?" singkat Prabowo Subianto.
Advertisement
Mantan Danjen Kopassus itu enggan menanggapi lebih lanjut. Dia menyudahi sesi wawancara cegat sambil melayani sejumlah orang yang ingin meminta foto.
Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan proyek food estate atau lumbung pangan merupakan bagian dari kejahatan lingkungan hidup.
Hal itu terkait temuan soal Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tentang adanya dugaan uang hasil kejahatan lingkungan sebesar Rp1 triliun mengalir ke partai politik (parpol).
"Kami mengapa memberikan suatu catatan yang sangat kuat terkait dengan upaya yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk membangun food estate," kata Hasto seusai menghadiri acara pemberian rekor MURI kepada PDIP terkait pengobatan gratis di Ciawi, Bogor, Selasa (15/8/2023).
Hasto menuturkan dalam praktiknya, food estate disalahgunakan lantaran banyak hutan-hutan ditebang habis.
"Tetapi dalam praktik pada kebijakan itu (food estate) ternyata disalahgunakan, dan kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan food estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan," ujar Hasto.
Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini mengajak semua pihak pentingnya merawat bumi Pertiwi Indonesia. Karena itu, Hasto mengingatkan masyarakat untuk mencari calon pemimpin yang memiliki rekam jejak merawat bumi Pertiwi Indonesia.
"Mari kita cari pemimpin yang betul-betul punya track record dalam merawat Pertiwi, merawat kehidupan dalam merawat kehidupan, di dalam membangun masa depan yang berkemajuan bagi seluruh komponen bangsa," kata Hasto.
Lebih lanjut, dia meminta PPATK agar mengungkapkan temuan tersebut. Terlebih, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memilki perhatian terhadap lingkungan.
"Jadi kami dorong PPATK untuk sampaikan, apalagi ini terkait dengan lingkungan. Bu Mega sangat menaruh perhatian," tutur Hasto.
Food Estate Program Jokowi
Lumbung Pangan Nasional atau food estate merupakan program pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Program yang dijalankan oleh pemerintah dalam beberapa tahun terakhir dinilai telah menunjukkan hasil yang positif.
Salah satu hasil positifnya terlihat dari rata-rata produksi komoditas food estate di Kabupaten Keerom, Papua, yang sentuh angka tujuh ton per hektare.
Presiden Jokowi mengeklaim bahwa program tersebut berjalan cukup baik dilihat dari rata-rata produksi yang dihasilkan.
"Kita lihat hanya dalam waktu tiga bulan hasilnya sudah bagus sekali, memang beberapa masih jelek tapi yang gede-gede yang bagus juga banyak, semakin baik dan nanti akan direalisasikan dalam kegiatan-kegiatan berikutnya," ujar Jokowi, beberapa waktu lalu.
"Yang pasti tiap tahun perlu ada evaluasi mana yang perlu diperbaiki dan mana yang perlu ditambah," imbuh Jokowi.
Jokowi juga mengatakan bahwa salah satu perbaikan yang perlu dilakukan saat ini adalah sistem aliran air agar jarak antara parit dan lahan pesawahan tidak terlalu jauh. Namun, secara keseluruhan Jokowi pun menyebut, tanah di lahan keerom sangat subur.
"Memang ada yang harus diperbaiki seperti parit karena terlalu banyak air paritnya harus bisa diberikan jarak. Jangan berpikiran hasilnya tinggi, tapi ini pun hasil sekarang sudah sangat tinggi karena kira-kira 7 ton per hektare-nya karena standar nasionalnya 5,6 ton per hektare," kata Jokowi.
Reporter:Â Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Â
Advertisement