Sukses

PAN dan BPOM Edukasi Masyarakat untuk Tidak Konsumsi Obat Berbahaya

Partai Amanat Nasional (PAN) terus berkomitmen aktif mengedukasi masyarakat untuk menghindari dan tidak mengonsumsi produk obat yang tidak terdaftar oleh pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) terus berkomitmen aktif mengedukasi masyarakat untuk menghindari dan tidak mengonsumsi produk obat yang tidak terdaftar oleh pemerintah.

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN, Dapil Jakarta III, Dian Istiqomah mengatakan, pihaknya konsisten membantu masyarakat untuk terus berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat dalam segala hal, salah satunya perihal masalah kesehatan.

"Alhamdulillah saya konsisten mengunjungi masyarakat, membuktikan kalau PAN komitmen mencerdaskan masyarakat, menerima aspirasi masyarakat dan bantu rakyat dalam segala hal," kata Dian dalam keterangannya pada Rabu, (16/8/2023).

Partai berlambang matahari itu terus berupaya mengedukasi masyarakat perihal kesehatan dengan melakukan sosialisasi rutin, sehingga nantinya, masyarakat akan paham betul kebijakan-kebijakan pemerintah.

Untuk itu, Dian mendorong edukasi itu bisa menggerakkan penegak hukum untuk aktif memberantas obat palsu dengan merangkul BPOM, sehingga masyarakat kecil aman mengonsumsi produk kesehatan.

"Saya bersama dengan BPOM memberikan sosialisasi. Masyarakat sangat antusias dengan kegiatan ini, karena sangat berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari," pungkas Dian.

Hal itu dilakukan PAN lantaran berdasarkan data BPOM, terdapat 1.658.205 obat tradisional, suplemen kesehatan, hingga kosmetik yang mengandung Bahan Kimia Obat (BKO), serta bahan yang berbahaya bagi kesehatan lainnya pada 2022 lalu.

2 dari 2 halaman

PAN Banyak Bantu Madrasah dan Pondok Pesantren

Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) turut memperdulikan keberadaan lembaga pendidikan bernafas Islam seperti madrasah dan juga pondok pesantren. Oleh karena itu, PAN banyak memberikan bantuan kepada dua lembaga tersebut.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Situbondo, Ghozi Zainuddin mengatakan salah satu bentuk kepedulian adalah dengan menyalurkan beasiswa kepada mereka yang membutuhkan terutama yang bersekolah di pondok pesantren. Bantuan ini juga sesuai semangat PAN terus membantu berbagai hal perihal keumatan

“Santunan kepada siswa sekolah yang tidak mampu kita berikan beasiswa dan satu bulan itu kita sudah rutin lakukan kepada pondok pesantren,” kata Ghozi, Selasa (15/8/2023).

Tak hanya itu, PAN juga banyak berjuang untuk pesantren dangan membantu guru-guru madrasah untuk mendapatkan upah yang lebih layak. Itu ditunjukkan dengan mengawal dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) agar tersalurkan dengan baik.

Kerja konkret PAN dalam pendidikan Islam terlihat dari kepeduliannya memperhatikan kesejahteraan guru ngaji. Hal ini juga merupakan salah satu upaya PAN dalam memberantas buta huruf Al-Quran.