Sukses

Pesan Moral SBY untuk Pemimpin Negeri: Pilihlah Jalan yang Baik, Halal, dan Sah

Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Museum dan Galeri SBY-Ani di Pacitan, Jawa Timur, Jumat (17/8/2023). SBY menyebut museum dan galeri ini akan memberikan pesan moral kepada elite negeri.

Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Museum dan Galeri SBY-Ani di Pacitan, Jawa Timur, Jumat (17/8/2023). SBY menyebut museum dan galeri ini akan memberikan pesan moral kepada elite negeri.

"Museum ini juga menyampaikan pesan moral terhadap siapa pun yang akan mengemban amanah di negeri ini. Pilihlah jalan yang baik dan benar. Memang yang ditempuh tidak mudah, tapi itu berkah. Halal dan sah," ujar SBY.

SBY juga berharap para generasi muda bisa belajar banyak dari Museum SBY-Ani. Menurut SBY, tidak ada jalan mudah untuk menggapai sesuatu yang besar.

"Saya juga berharap, museum ini nanti bisa menginspirasi generasi muda bahwa untuk mencapai tujuan yang besar seperti kita dulu tidak ada jalan yang lunak, tidak ada jalan pintas, tidak ada resep ajaib, tidak seindah bulan purnama. Tetapi percayalah, dengan pilihan prinsip dan cara yang benar, seberat apa pun persoalan selalu ada jalan dan solusinya," kata SBY.

SBY mengeklaim dirinya saat mengemban amanah menjadi pemimpin bangsa menggunakan cara yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

"Kita dulu dalam mencapai tujuan dalam mengemban misi memilih menggunakan cara yang patut. Kita peduli untuk mencapai tujuan, kita tidak memilih cara yang tidak patut seperti yang mengikuti ajaran Machiavelli, katanya yang disebut menghalalkan segala cara," kata SBY.

SBY menyebut, dalam menggapai tujuan dengan cara yang baik memang tidak mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Namun, menurut SBY, semua itu akan tercapai dengan kesabaran, ketegaran, dan ikhtiar.

"Banyak yang bertanya, kok berat sekali menjadi presiden? Jadi wakil presiden? Jadi menteri dalam mengemban tugas mengatasi masalah dan memajukan bangsa ini. Tetapi satu hal, kita tidak akan menyesal atas pilihan kita dulu, atas prinsip yang kita anut dulu, karena kita sungguh tidak ingin menyalahgunakan kekuasaan yang kita miliki," kata SBY.

SBY mengaku bersyukur diberikan kesempatan memimpin Indonesia melalui cara yang konstitusional meski konsekuensinya berat. Namun demikian, dia mengaku sebagian besar tujuan dan sasarannya bisa tercapai.

"Artinya, kita sebagai politisi waktu itu ingin mendapat kekuasaan secara sah, halal. Dan setelah kekuasaan kita dapatkan dengan izin Allah berupa mandat dan kepercayaan dari rakyat, kita juga ingin menggunakan kekuasaan itu secara baik, bukan cara memperoleh, tapi juga dalam menggunakannya patut baik dan benar," ucap SBY.

2 dari 2 halaman

Museum Persembahan untuk Rakyat dan Tanda Cinta SBY pada Ani Yudhoyono

Museum seluas 1.5 hektare ini merupakan persembahan SBY untuk rakyat Indonesia masa kini dan masa mendatang, sekaligus tanda cinta abadi SBY kepada almarhumah istrinya, Ani Yudhoyono dan keluarga tercinta.

Ketua Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana yang hadir dalam peresmian Museum SBY-Ani mengatakan, Museum dan Galeri SBY-Ani merupakan salah satu museum terbaik di Tanah Air.

"Selain dipenuhi koleksi barang-barang seni Ibu Ani Yudhoyono, koleksi Museum SBY-Ani juga menggambarkan perjalanan Bapak SBY sejak masa kecil di Pacitan, berkarier di TNI Angkatan Darat hingga menjadi presiden ke-6 RI selama 10 tahun," kata Putu dikutip dari siaran persnya, Kamis (17/8/2023).

Museum dan galeri ini juga memiliki replika kamar kecil SBY, kamar kontemplasi, hingga gubuk komando yang bisa dipakai untuk spot foto pengunjung. Kemudian replika perpustakaan pribadi SBY yang berisi 15.000 buku koleksi baik dalam dan luar negeri, juga buku-buku yang ditulis SBY selama menjabat sebagai presiden RI.

Lalu ada batik, batik Pacitan, tenun, patung, kain, alat musik dan benda-benda lainnya yang memiliki nilai seni karya tinggi yang berasal dari berbagai daerah di Tanah Air dan luar negeri.

"Museum ini dipersembahkan oleh Bapak SBY untuk rakyat Indonesia, untuk TNI, serta persembahan sebagai bukti tanda cinta yang abadi Bapak SBY kepada almarhumah Ibu Ani Yudhoyono," ujar Putu.

Menurut Putu, bangunan Museum dan Galeri SBY-ANI ini tergolong istimewa serta paling megah. Bangunan yang didominasi warna putih, serta tiang besar dan tinggi, sekilas mirip dengan bangunan White House di Amerika Serikat.

Putu menilai konsep serta desain Museum dan Galeri SBY-Ani terinspirasi dari sejumlah museum pemimpin negara, dari Soekarno, Soeharto hingga empat presiden Amerika Serikat yakni, George Walker Bush, Harry S Truman, Dwigt D Eisenhower, dan Bill Clinton.

Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat ini juga mengatakan bahwa Museum dan Galeri SBY-Ani dapat menjadi sumber perekonomian baru bagi masyarakat di Pacitan. Putu meyakini museum itu akan berdampak positif dalam berbagai aspek seperti pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial budaya dan kemajuan permuseuman di Indonesia.

"Museum ini menjadi sirkulasi ekonomi bagi masyarakat Pacitan dan sekitarnya. Terciptanya lapangan pekerjaan baru, peningkatan wisatawan, serta sektor UMKM hidup kembali sesuai dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah," tutur dia.

"Selain itu dari aspek sosial kita semua tahu bahwa SBY adalah ikon Pacitan. Seorang putra terbaik dan tokoh kebanggaan masyarakat Jawa Timur yang pernah memimpin bangsa ini selama 10 tahun," sambung Putu.